iaminkuwait.com, JAKARTA – Gelombang boikot melanda industri K-pop dalam beberapa bulan terakhir. Penggemar K-pop menyerukan boikot terhadap agensi idola yang berkolaborasi dengan produk terkait Israel.
Konflik Israel-Palestina menjadi penyebab tindakan ini. Banyak penggemar K-pop yang menuntut agar para idola menggunakan platform mereka untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina dan menolak untuk dikaitkan dengan perusahaan yang mendukung pendudukan Israel.
Para pendukungnya menuduh agensi hiburan mengambil keuntungan dari popularitas idola mereka untuk mempromosikan produk yang secara langsung atau tidak langsung mendukung Israel, terlepas dari konsekuensi etisnya. Banyak pendukungnya yang frustasi dengan keadaan dewan yang seolah tak ada sangkut pautnya dengan penderitaan rakyat Palestina akibat konflik berkepanjangan.
Insiden terbaru terjadi antara NCT dan Starbucks. Kolaborasi NCT dengan Starbucks Korea menuai kritik karena Starbucks dituding mendukung Israel secara finansial. Fans menyerukan NCT SM Entertainment untuk memutuskan hubungan dengan Starbucks dan menggunakan platform mereka untuk mengekspresikan dukungan mereka terhadap Palestina. Penggemar NCT mengirimkan van protes ke Starbucks dekat Stasiun Seongsu di Korea Selatan.
Salah satu pesannya berbunyi: “Kami tidak dapat mendukung kolaborasi apa pun antara artis dari perusahaan Anda (SM Entertainment-Editorial), termasuk NCT, dan perusahaan mana pun yang mengumpulkan uang untuk genosida di Palestina. Kami tidak akan mundur. “Kami harap kalian membatalkan semua kerja sama dengan perusahaan yang diboikot,” kata fandom NCT, dilansir Twitter @nctzenhumanity, Senin (6/3/2024).
Pendukung NCT menunjukkan kepercayaan diri untuk memboikot pemilu. Mereka menggunakan media sosial untuk menyebarkan kesadaran dan menyerukan orang lain untuk memboikot Starbucks. Fans juga membuat petisi untuk menghubungi SM Entertainment, agensi NCT, untuk mengakhiri kemitraan mereka dengan Starbucks.
Jawaban Starbucks… lanjutkan membaca >>