Bolehkah Susu ikan Diberi Tambahan Pemanis? Ini Kata Ahli Gizi

iaminkuwait.com, JAKARTA – Guru Besar Gizi Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, Profesor Dr. Agussalim Bukhari M.Clin.Med Ph.D Sp.GK Subs.KM mengatakan, bahan tambahan seperti pemanis maltodekstrin pada produk susu kaldu ikan diperbolehkan asalkan tidak berlebihan.

Jadi rasanya manis, kalau berlebihan tidak masalah, kata Agus dalam diskusi online yang digelar di Jakarta, Jumat (13/09/2024).

Maltodekstrin, kata Agus, merupakan bahan tambahan yang paling banyak ditemukan pada produk susu untuk menambah rasa dan mengurangi rasa amis yang terdapat pada olahan susu ikan. Maltodekstrin juga berperan sebagai sumber karbohidrat dari produk olahan seperti susu.

Katanya, protein pada susu ikan lebih tinggi dibandingkan susu sapi, namun Anda tidak bisa hanya mengambilnya dari satu sumber tanpa menambahkan nutrisi lain. Sumber gizi lain diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kalori anak dengan jumlah yang disesuaikan dan terdaftar pada izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Produk ini harus ada izin edar dari BPOM, yang jelas dari situ juga ada masukan dari ahli gizi, misalnya proporsi gulanya adalah 5% dari total kalori yang bisa ada di dalam produk tersebut,” kata Agus.

Ia mengatakan, susu kerap digunakan untuk menambah asupan kalori harian anak. Susu sapi biasanya memiliki 150 kalori per porsi. Sementara itu, kebutuhan kalori harian anak usia tiga hingga empat tahun adalah sekitar 1.500 hingga 2.000 kalori untuk usia tujuh tahun.

Oleh karena itu, susu ikan harus memiliki konsentrasi yang baik agar dapat menghasilkan tambahan protein, kalori, dan lemak guna memenuhi kebutuhan kalori harian anak. Agus mengatakan, susu merupakan salah satu makanan tambahan yang dapat melengkapi gizi anak sejak konsepsi hingga dua tahun atau 1000 hari pertama. Asupan gizi harus dipenuhi untuk menunjang kesehatan jasmani dan kecerdasan agar menjadi anak yang unggul.

“Tidak hanya berpenampilan fisik saja, tetapi juga mental atau intelektual, baik jasmani, mampu berlatih dan unggul dalam kecerdasan, sehingga dalam waktu singkat kita bisa menjadi negara maju,” kata Agus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *