iaminkuwait.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks kesenjangan gender Indonesia pada tahun 2023 telah mencapai 0,447. Plt Kepala BPS Amalia Odininggar Vidyasanti mengatakan, indeks kesenjangan gender mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Amalia mengatakan, perbaikan di segala aspek menjadi faktor utama turunnya Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Indonesia. “Secara spasial, kesenjangan gender mengalami penurunan signifikan di sebagian besar provinsi di Indonesia,” kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (06/05/2024).
Ia menjelaskan hal itu pada tahun 2023 IKG pinggang akan turun 0,012 dari sebelumnya 0,459. Penurunan IKG pada tahun ini sebesar 0,012 poin, sedikit lebih rendah dibandingkan penurunan IKG pada tahun 2020 yang sebesar 0,016 poin.
Lebih lanjut, Amalia menyampaikan penurunan IKG di Indonesia pada tahun 2023. melanjutkan perbaikan yang telah dilakukan sejak tahun 2019. lewat sini. “Dengan demikian, selama lima tahun terakhir, IKG Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun,” jelas Amalia.
Amalia mengatakan, indeks tersebut menunjukkan kesetaraan gender di Indonesia terus tumbuh. Dari tahun 2018 IKG Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,010 poin per tahun sehingga menghasilkan 0,052 poin selama lima tahun terakhir.
Amalia menunjukkan penurunan IKG di Indonesia pada tahun 2023 dipengaruhi oleh membaiknya seluruh indikator pada tiga dimensi tersebut, khususnya pasar tenaga kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan meningkat dari 53,41 persen pada tahun 2022. menjadi 54,52 persen pada tahun 2023.
“Tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki akan meningkat dari 83,87 persen pada tahun 2022. menjadi 84,26 persen pada tahun 2023,” kata Amalia.
Ia menambahkan, masih terdapat kesenjangan pencapaian pendidikan antara laki-laki dan perempuan. Ia mengatakan perkembangan pendidikan laki-laki dan perempuan sudah berjalan lebih baik.
Selain itu, perkiraan durasi pendidikan dan pelatihan bagi perempuan juga meningkat. “Kesenjangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan semakin mengecil, rata-rata lama pendidikan dan proporsi penduduk yang berpendidikan minimal menengah atau tinggi semakin setara,” kata Amalia. Jumlah item