iaminkuwait.com, JAKARTA – BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan edukasi pasar modal dan investasi dari perwakilan anggota Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) seluruh Indonesia di Jakarta.
Langkah ini merupakan upaya mendukung inklusi keuangan dan program akselerasi pasar modal yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
TPAKD merupakan forum bersama yang terdiri dari pemerintah daerah, regulator, lembaga jasa keuangan (LJK) dan akademisi, yang dibentuk untuk mempercepat akses keuangan di daerah guna mendorong berkembangnya sistem kekayaan daerah dan mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. Hingga 31 Maret 2024, tercatat 518 TPAKD telah terbentuk, dengan rincian 34 TPAKD di tingkat kabupaten dan 484 TPAKD di tingkat kabupaten/kota.
Presiden BRIDS Laksono Widodo mengatakan, Perseroan berterima kasih kepada OJK dan BEI yang telah memberikan kepercayaan kepada BRIDS untuk mendukung proyek strategis nasional bidang pendidikan ini, yaitu dengan memberikan pelatihan kepada kelompok TPAKD agar kedepannya dapat melaksanakan kerja literasi dan inklusi keuangan. program di bidang pasar modal.
BRIDS bertekad untuk terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal di Indonesia melalui berbagai program edukasi yang berkelanjutan, dan tentunya melalui kerja sama dengan regulator dan lembaga terkait, sebagai upaya untuk memenuhi misi Perusahaan yang fokus pada sektor ritel. pasar dan terus memberikan nilai tambah bagi investor di Indonesia,” kata Laksono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/6/2024).
Dalam kegiatan tersebut BRIDS memberikan edukasi kepada perwakilan anggota TPAKD seluruh Indonesia tentang perencanaan keuangan dan investasi pada salah satu rangkaian kegiatan Sertifikasi Keanggotaan TPAKD dan Energi Tahun 2024 yang bertajuk “Inisiasi Peran dan Kinerja TPAKD pada Konferensi Peningkatan Pemanfaatan Modal Pemasaran Produk dan Layanan” yang diselenggarakan di Jakarta.
Berdasarkan hasil Survei Pengetahuan dan Inklusi Keuangan Nasional yang dilakukan OJK pada tahun 2022, diketahui tingkat inklusi keuangan nasional telah mencapai 85,10 persen, namun khusus di sektor pasar modal masih berkisar 16,13 persen. Di sisi lain, tingkat literasi keuangan negara sebesar 49,68 persen, namun di sektor pasar modal masih sebesar 4,11 persen.
Direktur Eksekutif Pengawasan Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam sambutannya pada acara Sertifikasi TPAKD mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen OJK dalam meningkatkan kapasitas dan potensi anggota TPAKD dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.
“Sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan akan terus dikonsolidasikan dalam Kelompok Peningkatan Pendapatan Keuangan Daerah yang merupakan wadah yang sangat penting dan diperlukan dalam upaya percepatan akses keuangan,” jelas Friderica.
Friderica menekankan perlunya upaya luar biasa untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di tanah air, khususnya di bidang pasar modal. Friderica juga berharap melalui kegiatan ini anggota TPAKD dapat menyusun rencana kerja yang fokus pada pemanfaatan produk dan jasa pasar modal sebaik-baiknya.