iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah ditunjuk sebagai salah satu bank penyimpan dana margin (BPDM) oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) melalui perjanjian kerja sama kedua pihak.
Direktur Pendanaan dan Distribusi Ritel BRI Andrijanto mengatakan, kerja sama antara BRI dan KBI merupakan sebuah terobosan yang mencerminkan langkah BRI dalam melakukan inovasi dalam melakukan transaksi forward exchange yang nyaman, nyaman dan inovatif bagi nasabahnya.
“Dengan menjadi BPDM, kerjasama BRI dan KBI ini merupakan indikasi kehadiran BRI untuk memudahkan seluruh transaksi khususnya transaksi bursa berjangka,” kata Andrijanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (27/5/2024).
Sebagai BPDM dalam kerja sama ini, BRI antara lain berperan sebagai gudang dana margin yang menggunakan dana tersebut sebagai jaminan atau margin dalam melakukan transaksi.
BRI sebagai BPDM mematuhi ketentuan dan ketentuan yang berlaku dalam pengelolaan dana margin, termasuk persyaratan modal minimum dan perlindungan investor.
Andrijanto mengatakan, kehadiran BRI sebagai BPDM diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang alternatif pembiayaan pihak ketiga bagi bank tersebut.
Selain itu juga diharapkan dapat memperkuat industri perdagangan komoditas di masa depan agar lebih andal, transparan, dan berdaya saing di tingkat nasional dan global.
“Dengan kolaborasi yang berkelanjutan, perusahaan berharap dapat lebih menjawab tantangan, memberikan solusi yang tepat kepada pelanggan, memberikan inspirasi positif kepada pihak lain dan selalu membawa makna bagi Indonesia,” ujarnya.
Kerja sama BRI dan KBI disepakati dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (Memorandum of Understanding/MoU).
Melalui kerja sama ini, KBI juga berperan memberikan layanan terbaik untuk menjamin penyelesaian transaksi kontrak berjangka, resi gudang, pasar fisik komoditas, dan layanan informasi komoditas terintegrasi.
Direktur Utama KBI, Budi Susanto, mengatakan dengan kerja sama ini, ekosistem perdagangan komoditas masa depan akan terwujud dan tentunya akan semakin menambah pilihan layanan transaksi kepada masyarakat.
Menurut Budi, kemitraan dengan BRI merupakan indikasi nyata komitmen KBI dalam memperkuat ekosistem perdagangan komoditas masa depan di Indonesia.
Dengan dukungan BRI sebagai BPDM, ia yakin akan semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi.
“Ini merupakan langkah penting untuk memastikan perdagangan komoditas di Indonesia ke depan semakin percaya diri dan kompetitif di tingkat nasional dan global,” kata Budi.
Sebagai lembaga kliring, KBI juga bertanggung jawab untuk memastikan seluruh transaksi dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Pada tahun 2023, KBI tercatat telah menandatangani kontrak berjangka dan derivatif lainnya sebanyak 7.830.098 lot, di luar transaksi kontrak ekuitas individu sebanyak 218.853 lot.
Sedangkan volume transaksi harian termasuk Contracts for Difference (CFD) tercatat sebanyak 30.115,8 lot. Sementara rata-rata harian di luar CFD atau saham individual tercatat sebanyak 29.293,2 lot.