Buffon Sebut Juventus Sudah Perhitungkan Segala Risiko Jika Rekrut Thiago Motta

iaminkuwait.com, Turin – Gianluigi Buffon menyambut baik kedatangan Thiago Motta ke Juventus. Laporan menyebutkan bahwa Motta akan menjadi pelatih baru Juventus.

Pengumuman resmi akan segera dilakukan. Buffon, legenda hidup Bianconeri, mengikuti petualangan mantan rekan setimnya di timnas Italia.

“Mungkin Juventus sedang mencoba menambah semangat baru pada proyek ambisius tersebut dan saya pikir mereka berani mengambil risiko,” ujar pria yang kini menjadi salah satu karyawan Luciano Spalletti di klub Italia tersebut, seperti dikutip dari Football Italia, Rabu (29). ). /5/2024).

Buffon yakin klub lamanya bukan hanya soal perjudian. Meski mendatangkan arsitek muda, risikonya sudah diperhitungkan. Hal ini dikarenakan Mota sedang berkembang pesat di dunia latihan.

Mantan gelandang Paris Saint-Germain, Barcelona, ​​dan Inter Milan ini memulai peran barunya pada 2018. Saat itu, Motta tertarik dengan klub PSG U-19. Dia kembali ke Italia setahun kemudian.

Nama asal Brasil ini menjadi pelatih Genoa pada 2019. Nantinya pada 2021-2022, Motta bakal merapat ke Spezia Calcio. Hal itu membuat Spezia tampil menarik.

Seiring waktu, dia mendarat di Bologna. Pertandingan ini akan dimainkan di Stadio Renato Dall’Ara antara tahun 2022 dan 2024. Akhirnya Rossoblu lolos ke Liga Champions musim depan.

“Thiago Motta telah membuktikan bahwa dia punya sesuatu yang istimewa. Menurut saya, bahkan sebelum Bologna, dia menciptakan sedikit mahakarya di Spezia,” kata Buffon.

Motta akan berusia 42 tahun pada Agustus 2024. Ia masih sangat muda untuk menjadi seorang pelatih. Tapi tidak apa-apa.

Tren saat ini mengarah ke sana. Banyak ahli taktik hebat bermunculan di zaman kita. Beberapa di antaranya usianya tak jauh berbeda dengan Mota.

Satu hal yang pasti: dia akan memasuki iklim yang berbeda. Dia menjalankan klub yang terbiasa memenangkan setiap pertandingan.

Sebagai pemain, Motta menyadari hal tersebut. Namun, ketika saya berada di posisi kepelatihan, situasinya berbeda. Ini memperlakukan lusinan individu dengan karakteristik berbeda. Semuanya harus diatur sesuai dengan visi, misi dan ide klub.

Juventus sebelumnya memecat Massimiliano Allegri pada akhir musim 2023/24. Tepatnya, masih ada dua laga tersisa setelah Si Nyonya Tua menjuarai Piala Italia dan Liga Italia. Saat itu, manajemen menunjuk Paolo Montero sebagai pelatih sementara.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *