iaminkuwait.com, JAKARTA — Pelatih Indonesia U-23 Shin Tae-yong (STY) dan pelatih Australia U-23 Tony Vidmar mengandalkan kiper Garuda Muda Hernando Ario sebagai penjaga gawang pada pertandingan tersebut. Kedua tim U-23 bertemu Australia U-23 pada Kamis (19/4/2024) pada laga kedua Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah Bin Khalifa.
Pada laga tersebut, kedua pelatih sepakat melakukan total empat penyelamatan, mengakui ketangguhan Hernando dalam mengamankan gol. Termasuk menggagalkan tendangan penalti Mohamed Toure pada menit ke-25 setelah bola membentur Komang Tagweh di kotak penalti.
Saat Hernando menyelamatkan penalti Australia, STY menyebut itu adalah momen penting dalam pertandingan yang mendongkrak mentalitas dan kepercayaan diri para pemain.
STY mengatakan usai pertandingan: “Sejujurnya, ada momen di mana kami kebobolan penalti. Saya tidak merasa Kumang Tagwe sengaja menyentuh bola, tapi saat itulah kami merasakan krisis, momen paling berbahaya.” Pertandingan berakhir pada hari Jumat, menurut PSSI.
“Penjaga gawang melakukan penyelamatan dan itu adalah momen penting dalam pertandingan ini,” katanya memuji Hernando.
Bagi STY, Toni Vidmar pun mengakui penyelamatan Sio Hernando saat bergerak ke kiri untuk menyelamatkan penalti Toure menjadi momen kunci dalam laga yang juga membuat timnya frustrasi sepanjang laga.
Dia mengatakan jika Toure memasukkan penalti, dan jika pemain Australia itu beruntung, jalannya pertandingan akan berubah total.
Saya pikir kami bermain bagus secara keseluruhan, kami memainkan sepakbola yang sangat bagus. Jika Anda mencetak penalti itu, maka pertandingan pasti akan menguntungkan kami. Ini memberi mereka dorongan. Tapi kami tidak bisa memanfaatkan peluang kami. Dia berkata: “Kami menciptakan peluang tetapi kiper mereka memainkan permainan yang hebat.”
Selain memuji Hernando, pelatih berusia 53 tahun itu juga memberikan apresiasi terhadap kokohnya pertahanan Indonesia yang dipimpin kapten Rizki Rido. Ia pun menyayangkan kurangnya ketenangan timnya di depan gawang. Saat ini, Australia menjadi satu-satunya tim di Grup A yang belum kebobolan satu gol pun.
Selain itu, dalam bertahan, mereka berusaha keras dalam segala hal. Ini mengecewakan para pemain kami. Tapi saya tidak bisa menyalahkan cara kami bermain. Saya tidak berpikir kami memiliki ketenangan di depan gawang. “Ada beberapa (peluang) untuk melakukan beberapa tembakan cepat,” katanya.
Menurut Toni, timnya butuh kualitas dan ketenangan. Menurutnya, para pemain terkadang mencoba memukul terlalu keras, harus mengoper bola, atau menggunakan lebih sedikit tenaga saat memukul.