iaminkuwait.com, Tangerang — Indonesia Plantation Expo (Bunex) ke-3 tahun 2024 yang digelar di ICE BSD Tangerang pada Kamis (12/09) mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Saat meresmikan acara Bunex, Wakil Menteri Pertanian (Wameng) Sudaryono mengatakan subsektor perkebunan terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB dan ekspor signifikan. Sesuai arahan Presiden RI, kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan nilai tambah pada seluruh produk dan memperkuat hilirisasinya. Merupakan tanggung jawab kita sebagai pemerintah untuk memberikan dampak positif dan menciptakan bisnis yang saling menguntungkan bagi masyarakat kita, baik petani, operator perkebunan, dan pekerja pertanian.
Lebih lanjut Pak Sudaryono menyatakan harus ada inovasi dan hasil baru yang kaya. Sebab tujuan pembangunan adalah menciptakan hal-hal baru yang positif, baik dalam inovasi, generasi muda, maupun implementasinya yang pada akhirnya berdampak positif bagi petani.
“Gunakan waktu yang ada untuk mengetahui dan meneliti tentang perkebunan, termasuk inovasi perkebunan. Saya harap ini dapat menginspirasi generasi muda untuk aktif di perkebunan,” harapnya.
Berbicara pada kesempatan tersebut, Wakil Direktur Jenderal Perkebunan Her Tri Widart mengatakan Bunex merupakan peluang bagi seluruh pemangku kepentingan perkebunan Indonesia untuk menciptakan ruang pertukaran, kerja sama dan inovasi.
“Melalui Bunex, kami berharap dapat tercipta keselarasan kegiatan wirausaha subsektor perkebunan yang inovatif, berdaya saing, dinamis serta terus berkembang dan saling menguatkan,” harapnya.
Pak Hell melanjutkan, Bunex tidak hanya menjadi wadah untuk meningkatkan koordinasi, koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam pengembangan sektor perkebunan, namun juga memberikan wawasan, pengetahuan dan informasi dalam mencapai pembangunan perkebunan berkelanjutan yang merupakan bagian integral dari pembangunan perkebunan perkembangan sektor perkebunan. Upaya mencapai ketahanan pangan dan energi. .
“Bunex mempunyai potensi besar sebagai wadah pengembangan usaha dan kewirausahaan serta perdagangan yang kompetitif di seluruh rantai pasok produk perkebunan,” jelasnya.
Sekadar informasi, ini merupakan kali ketiga Bunex menjalin kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Pendanaan tersebut dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 12 hingga 14 September 2024 dengan tema perkebunan berkelanjutan untuk ketahanan pangan dan energi menuju Indonesia Emas 2045.
Bunex mampu menarik perhatian masyarakat berkat acaranya yang beragam. Salah satunya penuh dengan kegiatan pameran yang menampilkan produk pertanian unggulan, mesin dan mesin pertanian, prestasi penelitian dan teknologi, serta dukungan lembaga sertifikasi dan pelatihan. Tak hanya itu, kegiatan Bunex ini juga akan menampilkan teknologi dan inovasi melalui pengenalan biodiesel B50 untuk Indonesia yang kekurangan pangan dan energi.
Selain itu, Bunex juga akan menjadi tuan rumah inovasi pengolahan berbasis kelapa sawit dengan produksi minyak nabati untuk pangan dan biodiesel untuk energi, diskusi dan FGD mengenai kelapa sawit dan perkebunan lainnya, forum investasi (business match), kegiatan perkebunan seperti alat dan mesin. demonstrasi dan pelatihan klinis. Diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Bunex 2024 merupakan ajang penting untuk memperluas akses pasar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) serta pengusaha milenial di sektor perkebunan. .Ini sebuah acara.
Saat ini dan di masa depan, perkebunan tidak bisa dilepaskan dari perannya dalam ketahanan pangan dan energi nasional.
“Oleh karena itu melalui Bunex 2024 kami ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa perkebunan terus tumbuh dan berkembang dengan prinsip berkelanjutan dan dibangun dengan semangat fokus, tanggap dan kerjasama,” ujarnya.
Pak Herr juga menegaskan bahwa melalui organisasi Bunex diharapkan perkebunan masa depan akan terus tumbuh dan berkembang, termasuk di bidang hilir karena adanya nilai tambah dan daya saing produk perkebunan. Semoga pesan-pesan ini dapat tersampaikan dan memberikan aura positif kepada kita semua bahwa pada tahun 2045 negara kita akan memiliki Indonesia emas dengan sektor perkebunan yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan) untuk mendorong dan meningkatkan hilirisasi agar barang-barang perkebunan dan produknya menjadi lebih bernilai tambah dan berdaya saing di tingkat dunia.