Buntut Kecelakaan Maut di Ciater, Disdik Jabar Perketat Kegiatan Study Tour di Sekolah

iaminkuwait.com, BANDUNG— Dinas Pendidikan Negeri (Disdik) Jawa Barat tetap memperbolehkan karyawisata sekolah menyusul kecelakaan bus yang melibatkan rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, Sabtu (13) lalu. /5/2024). Namun terdapat pembatasan ketat pada kegiatan ekspedisi.

Kepala Dinas Pendidikan Negeri Jawa Barat Wahyu Mijaya mengatakan, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengeluarkan surat edaran pada 8 Mei lalu tentang pelaksanaan studi banding sebelum kecelakaan bus terjadi. Surat edaran tersebut meminta agar study tour diatur agar dapat berjalan aman dan lancar.

“Prinsipnya bukan soal pelarangan (study tour), tapi bagaimana kita bisa menjamin keselamatan siswa dan guru?”

Ia mengatakan, keselamatan pengoperasian tamasya harus memiliki izin dan pengemudi harus menguasai jenis kendaraan yang digunakan. Selain itu, Perhatikan lokasi tujuan Anda; Sehingga kecil kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Dalam keterangan Pj Gubernur, Wahyu mengatakan, disarankan untuk melakukan studi banding di wilayah Jawa Barat. Menurut dia, fokusnya adalah pada kondisi keselamatan dan fasilitas kendaraan yang digunakan harus laik jalan dan berizin.

Selain itu SMA Ia mengatakan, pihaknya akan menerbitkan surat edaran yang lebih rinci untuk sektor jasa dan sekolah yang berada di bawah kewenangannya, seperti SMK dan SLB. Wahyu berharap dengan adanya kunjungan lapangan di luar kelas tetap bisa membuat siswa lebih memahami isinya.

“Di luar kelas, dia (siswa) bisa lebih memahami.” Itu disambut baik,” katanya.

Usai membagikan buletin Dinas Pendidikan Jabar. Ia mengaku akan mengevaluasi apakah sekolah akan menerapkannya. Namun pihaknya belum mau membahas sanksi terkait kecelakaan bus maut di Jalan Raya Ciater Subang itu.

Selain itu, ia mengatakan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tidak memberikan sanksi terhadap pelaksanaan studi banding. Dalam menangani korban kecelakaan, keselamatan calon siswa dan guru sangat diperhatikan.

Ia menambahkan, penyelenggaraan studi banding merupakan bagian dari mengasah kreativitas dan inovasi mahasiswa serta meningkatkan pemahamannya. Namun kegiatan tersebut tidak harus dilaksanakan di lokasi terpencil dan dapat dilakukan dekat dengan lingkungan sekolah.

Wahyu mengatakan keselamatan siswa dan guru menjadi prioritas jika acara diadakan jauh dari sekolah.

Kecelakaan bus tersebut menewaskan 11 orang, termasuk 10 orang rombongan bus dan seorang warga Suban. Sementara itu, puluhan orang mengalami luka berat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *