iaminkuwait.com, JAKARTA – Kelenjar tiroid, kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher, berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Gangguan pada kelenjar tiroid, termasuk munculnya bintil, dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan.
Benjolan di kelenjar tiroid bisa menjadi pertanda berbagai penyakit, mulai dari penyakit jinak hingga kanker. Semakin cepat bunion ditemukan, semakin besar peluang untuk sembuh. Selain itu, diagnosis dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
Dr. Cipto Mangunkusumo, konsultan bedah Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Jakarta, Dr. Erwin Danil Yulian Sp B (K) Onk mengatakan, deteksi dini kelenjar tiroid bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Pemeriksaan tumor tiroid dapat dilakukan dengan bercermin dan meraba leher apakah ada benjolan yang terlihat.
“Kalau ada benjolan di leher yang terlihat saat bercermin, biasanya benjolan itu ada di tengah. Saat menelan, lihat apakah benjolan itu bergerak ke atas. Kalau tiroid selalu bergerak ke atas.” Kata Dr. Erwin pada Rabu (07/8/2024) dalam diskusi online tentang gangguan tiroid.
Menurutnya, tumor di area leher disebabkan oleh dua hal. Benjolan di leher bagian depan biasanya merupakan tumor pada kelenjar tiroid dan disebabkan oleh peningkatan atau penurunan fungsi hormon.
Benjolan bisa muncul di leher sisi kanan dan kiri akibat pembesaran kelenjar getah bening. Pada pria, tumor tiroid dapat terlihat di bawah jakun. Jika Anda bercermin atau meraba leher Anda dan melihat ada benjolan di area tersebut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan fisik dan USG leher (USG).
“Dokter pasti akan mengirim untuk tes darah, yang kedua pemeriksaan USG, bisa dinilai padat atau cair, kalau padat diduga ada tumor ganas. Tapi kebanyakan tumor itu jinak, ini hanya dua yang sedang diselidiki,” kata dr Erwin.
Sekitar 85 persen benjolan yang didiagnosis sebagai tumor tiroid, 10 persennya jinak, katanya. Kalaupun tumor menjadi ganas, jenisnya tidak agresif dan tidak berpotensi menyebar ke organ lain.
Menurut Dr. Erwin, kasus seperti ini dapat ditangani dengan menggunakan endoskopi untuk membakar tumor menjadi massa padat atau dengan memberikan obat untuk menekan pertumbuhan kelenjar tiroid lunak. Ia mengatakan jika diagnosis sudah pasti dan tumor tumbuh pesat, maka pembedahan bisa dilakukan. Selama operasi, sampel kelenjar tiroid diambil untuk memeriksa keganasan tumor.
“Bila tumornya jinak, kecil, tidak menyumbat saluran pernafasan, tidak mengganggu menelan, jika tumornya jauh di dalam, jika tidak selalu perlu dilakukan pembedahan, cukup berikan obat untuk menekan dan mencegah tumor. Hindari memperbesarnya. dan cobalah membuatnya lebih kecil,” kata Dr. Erwin.
“Jika Anda tidak melihat adanya pengurangan dalam pengobatan Anda, jangan dilanjutkan, itu berarti Anda tidak akan berhasil dalam pengobatan,” katanya.