iaminkuwait.com, JAKARTA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meminta orang tua dan sekolah lebih banyak memantau anak dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini untuk mencegah anak menjadi sasaran kekerasan seksual.
“Bahwa orang tua dan pimpinan sekolah baik kepala sekolah, guru, dan staf harus lebih mengawasi anak dalam kegiatan belajar mengajar, karena anak adalah kelompok yang rentan sehingga anak sering menjadi objek kekerasan seksual,” kata Wakil Menteri Perlindungan Anak Khusus PPPA. , Nahar, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (28/05/2024).
Baru-baru ini, seorang guru pendidikan jasmani di Pariaman, Sumatera Barat, selamat dari pelecehan seksual terhadap dua anak. Kasus tersebut kini tengah diselidiki Polres Pariaman Kota.
Pelaku ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi dan kedua korban mendapat layanan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD PPA) Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pariaman. “Kami sangat prihatin dan mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru penjasorkes di Kota Pariaman. Kekerasan terhadap anak merupakan pelanggaran hak anak dan tidak dapat dibenarkan dengan cara apapun,” kata Nahar.
Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Pariaman sedang melakukan pencarian untuk menyelidiki kemungkinan adanya korban lainnya. Nahar juga menyerukan pengadilan yang cepat dan adil terhadap para pelaku.
KemenPPPA akan mengawal jalannya kasus ini hingga anak korban mendapatkan keadilan yang layak. “KemenPPPA akan menindaklanjuti kasus ini hingga tuntas, apalagi korbannya masih anak-anak. Semua anak adalah anak kita yang harus kita jaga dan lindungi bersama,” kata Nahar.