iaminkuwait.com, JAKARTA – Gambar satelit yang diambil awal bulan ini menunjukkan pemandangan luar angkasa dari perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas. Video tersebut mencakup rekaman sebelum dan sesudah yang menunjukkan warga sipil Palestina melarikan diri dari Rafah, foto bangunan yang rusak di wilayah tersebut dan beberapa tank Israel.
Selama beberapa bulan terakhir, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menghancurkan sebagian besar wilayah tempat tinggal warga sipil Palestina sebagai respons terhadap serangan teroris 7 Oktober, sebuah serangan yang diatur oleh Hamas. Seperti dilansir Reuters pada 14 Mei, Israel menyebut Hamas telah membunuh lebih dari 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menahan 253 orang di Gaza.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan operasi militer IDF telah menewaskan lebih dari 35.000 orang, sebagian besar adalah warga sipil, dan membuat 2,3 juta orang mengungsi, Space melaporkan Rabu (15/5/2024).
Lebih dari 1 juta pengungsi Palestina berlindung di kota Rafah, sebagian besar dari mereka melarikan diri setelah sebagian besar wilayah utara Gaza dihancurkan oleh serangan udara dan darat Israel. IDF baru-baru ini mulai menyerukan evakuasi pengungsi dari Rafah dan mengusulkan tindakan militer di wilayah tersebut meskipun ada peringatan dari sekutu, termasuk AS, mengenai dampak buruk operasi militer besar-besaran terhadap penduduk sipil Palestina.
Beberapa gambar satelit diambil baru-baru ini setelah Pasukan Pertahanan Israel menguasai perbatasan Gaza di Rafah menjelang kemungkinan serangan darat.
Secara khusus, warga Palestina telah diperintahkan untuk pindah ke zona kemanusiaan yang diperluas di al-Mawasi dan Khan Younis, menurut NPR, yang berada di utara dan barat laut kota tersebut. Citra satelit yang diperoleh Planet Labs menunjukkan besarnya tenda di Rafah pada 5 dan 8 Mei.
Analisis CNN terhadap citra satelit mengidentifikasi beberapa kamp yang menampung sejumlah besar pengungsi Gaza – termasuk kamp utama di Rafah tengah, di mana terdapat ribuan tenda. Mereka menemukan bahwa ukuran kamp berkurang secara signifikan antara tanggal 7 dan 8 Mei.
Dari sudut pandang yang menguntungkan, wartawan NPR melaporkan melihat orang-orang dengan panik mengemasi barang-barang mereka dan meninggalkan daerah tersebut dengan berjalan kaki.
The New York Times juga menganalisis citra satelit, menyoroti hal-hal seperti kerusakan pada bangunan yang membentang lebih dari dua mil di daerah dekat perbatasan Rafah dengan Mesir, serta asap yang mengepul di dekatnya dan penggunaan tank Israel.
“Meskipun tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan kerusakan yang ditunjukkan dalam citra satelit, sebagian besar yang terlihat konsisten dengan operasi pembersihan dan operasi darat Israel lainnya di Jalur Gaza,” kata New York Times.