iaminkuwait.com, JAKARTA — Konflik Iran dan Israel diperkirakan akan berdampak pada perekonomian kawasan. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan mengabaikan perlawanan ini.
Profesor Didik J Rachbini, Rektor Universitas Paramadinah, mengatakan perang itu ibarat air atau aliran sungai yang mengalir di Dubai. Jadi perjalanannya melalui jalur perdagangan luar negeri.
“Perdagangan di Timur Tengah merupakan komoditas terpenting di dunia, khususnya minyak,” kata Didik saat webinar di Jakarta, Senin (22/4/2024).
Pasar ekspor di Afrika Utara dan Eropa terkena dampak langsung dari konflik tersebut. Namun, tambahnya, pasar utama Indonesia, termasuk negara-negara ASEAN, China, Jepang, dan India, tidak bisa terkena dampak langsung dari konflik Iran dan Israel. Oleh karena itu, ia berharap negara ini bisa mencari peluang untuk mengambil keuntungan dari konflik ini.
Nilai tukar rupee juga diperkirakan akan tetap stabil di tengah penguatan dolar AS. Salah satunya, kata dia, tidak terlalu memberikan tekanan terhadap peningkatan BI.
“Kalau mata uangnya naik dari Rp 18.000 ke Rp 19.000, bisa-bisa (Presiden) Jokowi terpuruk. Tidak bisa main-main, karena (pemerintahan Jokowi) tinggal beberapa bulan lagi,” ujarnya.