REPUBLIK. Presiden Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan Danareksa bersama PT CITIC Envirotech Indonesia dan SUEZ Services Ptd ditugaskan untuk melaksanakan IWF dengan membangun Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAM) Bandung. Ltd.
Konsorsium tersebut diumumkan pada acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali.
Yadi mengatakan, pembentukan konsorsium sebagai pemrakarsa SPAM Bandung merupakan langkah nyata IMF untuk melanjutkan pembangunan Water Treatment Plant (WTP) yang didukung dan direncanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dan Perum Tirtavening. kapasitasnya 3500 liter per detik.
“Kemudian kita bisa menambah lebih dari 130.000 sambungan rumah baru di Bandung dan memperluas pasokan air bersih bagi warga Bandung,” ujarnya.
Adadi mengatakan Danarehan terus mendukung program pemerintah untuk mempercepat akses air bersih. Yadi mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN yang telah mendukung IMF sejak 2002. Lanjut Yadi.
Yadi mengatakan kepada IMF bahwa kemitraan ini berkontribusi terhadap pasokan air Indonesia melalui Danareksa. Adadi memuji dukungan banyak pihak, termasuk mitra strategis yang memiliki keahlian di bidang pengelolaan air seperti CITIC di Tiongkok dan Suez di Perancis. “Saya berharap dapat memberikan transfer pengetahuan atau teknologi dalam pengelolaan air untuk segera menyambungkan 15 juta rumah baru,” ujarnya.
Wakil Menteri BUMN Karthika Wirjoatmodjo atau Tiko Danareksa mengaku mendukungnya. Tiko mengatakan, diperlukan beberapa langkah untuk mengatasi tantangan air bersih, seperti pembangunan infrastruktur, pengelolaan air berkelanjutan dengan menggunakan teknologi, dan membuka peluang kolaborasi dengan pihak swasta.
Mari kita bersinergi dan memperjuangkan akses air bersih yang setara dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia, kata Tiko.