Di Era Suku Bunga Tinggi, BRI Berhasil Jaga Rasio Likuiditas

Radar Sumut, JAKARTA — Pada triwulan I tahun 2024, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.416,21 triliun atau meningkat 12,80 persen hingga akhir tahun. Berbaris. .

Perkembangan CASA ini terlepas dari keinginan BRI untuk memperbaharui kewajibannya dengan memperkuat basis pendanaan dari CASA dengan fokus pada pendanaan jangka pendek yang lebih stabil dan berkelanjutan. Wakil Direktur Jenderal BRI Kator Bodhiharto mengatakan di tengah pengetatan likuiditas perbankan nasional akibat tingginya suku bunga, BRI berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang wajar.

LDR (Loan to Deposit Ratio) BRI pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 83,28 persen. Dari sisi permodalan, BRI mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 23,97 persen.

“Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai, perseroan masih memiliki ruang pertumbuhan yang baik,” kata Cathor dalam konferensi pers pengumuman kinerja Q1/2024 secara online, Kamis (25/4/2024).

Di tengah kondisi perekonomian dan geopolitik global yang penuh tantangan, BRI membukukan laba bersih konsolidasi yang diberikan kepada pemilik sebesar Rp 15,98 triliun pada kuartal I 2024. Angka tersebut meningkat 2,69 persen year-on-year dibandingkan triwulan I 2023 yang sebesar Rp15,56 triliun.

Sementara pendapatan non bunga/fee based income (FBI) yang tumbuh sebesar 6,92 persen menjadi salah satu pendorong pertumbuhan pendapatan BRI. Dukungan terhadap fungsi fee based revenue BRI tidak lepas dari kontribusi BRImo Super App, dimana BRImo tercatat memiliki 33,5 juta pengguna pada akhir Maret 2024 atau tumbuh 30,3 persen.

“Dalam waktu tiga bulan, BRImo telah berhasil memproses 969 juta transaksi keuangan dengan volume transaksi sebesar Rp1.251 triliun atau tumbuh secara tahunan sebesar 41,8 persen,” kata Kator.

Dari segi operasional, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal ini tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) yang terus meningkat.

CIR BRI pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 37,4 persen atau lebih baik dibandingkan CIR akhir Maret 2023 yang sebesar 41,83 persen. Ditambahkannya, “Penurunan CIR menunjukkan BRI berhasil menghasilkan pendapatan secara efisien dan mengelola pengeluaran secara efektif.”

Dengan kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun 2024, BRI berharap dapat terus berbenah dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian perbankan dan manajemen risiko yang sehat di tengah kondisi perekonomian global dan geopolitik yang terus diawasi. “BRI akan lebih fokus menjawab tantangan regional, khususnya melalui pemberdayaan UMKM,” kata Kattur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *