iaminkuwait.com, JAKARTA – Starlink meluncurkan layanannya di Indonesia beberapa waktu lalu. Namun penyedia layanan internet satelit Elon Musk diyakini akan menerapkan kenaikan harga atau menjual dengan kerugian.
Dugaan ini dilontarkan setelah terjadi perubahan harga perangkat. Sebelumnya perangkat Starlink dijual Rp 7,8 juta dan selanjutnya Rp 4,68 juta.
Starlink menawarkan tiga jenis paket layanan Internet: residensial (rumah), roaming (perjalanan) dan penerbangan (air). Paket residensial dijual Rp 750 ribu per bulan dengan coverage unlimited.
Lalu paket roamingnya sekitar Rp990 ribu per bulan untuk ponsel dan Rp4,34 juta per bulan untuk ponsel prioritas. Mereka menawarkan paket mulai Rp4.345.000 per bulan, termasuk akses internet 50GB.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan layanan Starlink akan tersedia di seluruh wilayah Indonesia. Seperti yang Anda ketahui, Starlink adalah penyedia internet untuk perusahaan SpaceX milik Elon Musk.
Kedepannya seluruh Indonesia akan menerima layanan dari Starlink. Namun diutamakan bagi mereka yang tinggal di wilayah 3T (perbatasan, terbesar dan termiskin),” kata Budi Arie, Kamis (23/5/2024).
Melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah bermitra dengan Starlink untuk menyediakan akses Internet ke pusat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, Starlink diuji di Puskesmas Sumerta Kelod Denpasar, Pustu Klungkung Bali, dan Puskesmas Tabarfane di Pulau Aru, Maluku. Ini adalah merek resmi layanan internet di Indonesia.