iaminkuwait.com, CIRENDEU – Anggota Guru Besar, Dewan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Jakarta (BPH UMJ). Din Siamsuddin mendorong penguatan hubungan antar negara untuk mengatasi konflik global yang berujung pada krisis kemanusiaan yang semakin besar. Penguatan tersebut dilakukan melalui diplomasi lintas agama dan budaya. Hal itu diungkapkannya pada Selasa (9/7/2024) saat menjadi narasumber pada pelatihan diplomasi yang diselenggarakan oleh PP Hubungan Internasional dan Kerjasama Muhammadiyah (LHKI) di Pusdiklat UMJ.
Menurutnya, diplomasi lintas agama dan budaya masih belum ditujukan untuk mempererat hubungan antar negara. Namun penguatan tersebut hanya terjadi antar pemeluk agama antar negara.
Misalnya dari kalangan umat beragama, selain menghadirkan budaya dan mendekatkan hubungan personal, saya tidak melihat kita membentuk kelompok untuk mempererat hubungan antar bangsa, kata Din Sayamsuddin, Rabu (10/7) melalui keterangan tertulis. /2024).
Hal ini ia lihat dalam diplomasi agama dan budaya dengan pendekatan dialog antaragama, yang mengacu pada interaksi kooperatif dan positif antara masyarakat yang berbeda tradisi melalui pendekatan individu, komunitas, agama, dan budaya. Pendekatan ini dilakukan dengan mengundang orang-orang yang berbeda agama dan budaya ke dalam forum untuk membahas isu-isu perdamaian dan diplomasi.
Ia mengatakan, strategi ini sering digunakan oleh berbagai negara, khususnya organisasi masyarakat sipil, karena lebih memilih soft diplomacy dengan pendekatan yang lebih personal. Pendekatan ini dipilih karena mengutamakan diplomasi dengan menggunakan ikatan agama dan budaya.
Ia mengungkapkan, terdapat potensi besar bagi perdamaian internasional dan diplomasi kemanusiaan dengan peran strategis pemerintah melalui pendekatan tersebut di kalangan umat Islam di Indonesia.
Kemungkinan yang dimaksud adalah memperluas konsep hubungan agama-negara, berupa jaringan persahabatan global, nilai-nilai Islam yang moderat serta menjadi kunci penting komunikasi diplomasi kemanusiaan global.
Namun dalam konteks ini, Muhammadiyah telah berperan aktif dalam diplomasi kemanusiaan melalui strategi diplomasi antaragama dan budaya dengan menggunakan jaringan persahabatan global.
Contohnya adalah Forum Perdamaian Dunia dan Dialog Kemanusiaan di tingkat internasional, yang menjadi duta penting dalam mendukung perdamaian di Thailand selatan dan Filipina selatan. Melalui Forum Pelatihan Diplomasi, Dewan Pakar PP Muhammadiyah LHKI mengajak kader-kader Muhammadiyah untuk berperan aktif dalam mempererat hubungan antar negara melalui diplomasi antar budaya dan agama.
Diplomasi di tingkat global penting untuk mendorong peradaban yang lebih manusiawi. “Saya mengapresiasi forum pelatihan ini karena merupakan realisasi dari penataan tersebut. “Mohammadiya membutuhkan dukungan kader yang memiliki kemampuan diplomasi,” ujarnya.
Pelatihan diplomasi ini akan berlangsung selama dua hari, Senin hingga Selasa di Pusdiklat UMJ (7-8/07/2024). Pelatihan tersebut akan menghadirkan pemateri dari berbagai latar belakang, antara lain mantan duta besar, akademisi, dan praktisi.
Antusiasme yang besar untuk mengikuti rangkaian pelatihan ini ditunjukkan oleh 60 peserta. Mereka adalah kader-kader Muhammad dari berbagai latar belakang, baik ulama maupun profesional.
Di usianya yang ke 68 tahun, Universitas Muhammadiyah Jakarta mendapat akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi pada tanggal 5 Maret 2024. Hingga tahun ini, UMJ yang merupakan kampus tertua di antara 163 PTMA, memiliki 16 program akademik dengan akreditasi unggul, 2 program akademik dengan akreditasi A, serta 238 orang guru besar bergelar doktor dan 92 orang sedang menempuh gelar doktor. Membaca lebih jauh hingga level
Dengan akreditasi yang luar biasa, UMJ sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah Asia (PTMA) tertua, UMJ mampu meningkatkan profesionalisme dan produktivitas serta memantapkan budaya keilmuan unggul yang berlandaskan Al Islam Kemuhamdiyahan. UMJ telah melahirkan tidak kurang dari 51.093 orang alumni yang tersebar dan berkiprah di berbagai bidang serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.