iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (Perusahaan) PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, merespons keputusan pailit tersebut. Mengingat Sritex (Debitur) merupakan salah satu dari 28 bank kreditur yang memiliki risiko kredit, maka Perseroan menghormati Putusan Pailit yang dikeluarkan Pengadilan Niaga Semarang, termasuk langkah kasasi yang dilakukan sesuai hak hukum Sritex.
Perseroan memastikan proses pemberian pinjaman kepada debitur telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memenuhi prinsip kehati-hatian. Selain itu, perusahaan memiliki cadangan yang cukup untuk memitigasi risiko. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan dapat mengantisipasi dampak kejadian dalam proses litigasi yang sedang berlangsung.
Perseroan akan terus memantau perkembangan mengenai Sritex sambil terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak penerima yang ditunjuk pengadilan, untuk sampai pada solusi penyelesaian terbaik yang bijaksana.
Sebagai informasi, dalam laporan yang dipublikasikan pada 30 September 2024, Perseroan menunjukkan indikator keuangan yang andal. Total aset meningkat 17,1% year-on-year menjadi Rp 210 miliar. Dana pihak ketiga juga tumbuh sebesar 17,1% year-on-year menjadi Rp153,2 triliun, sedangkan kredit, termasuk pembiayaan, tumbuh sebesar 10,4% menjadi Rp138 triliun.
Berkat efisiensi operasional dan optimalisasi pendapatan fee, laba sebelum pajak konsolidasi tetap terjaga sebesar Rp1,47 triliun dan laba setelah pajak sebesar Rp1,16 triliun. Pada kredit perbankan saja, pertumbuhan kredit Perseroan sebesar 4,3 persen menjadi Rp 121,5 triliun, dan pangsa inti segmen kredit konsumer naik 6,8 persen pada tahun lalu menjadi Rp 73,1 triliun.
Kedepannya, Perseroan akan berupaya memperkuat posisinya menjadi bank pertama pilihan masyarakat, fokus pada inovasi, digitalisasi dan peningkatan kualitas layanan, mengedepankan prinsip kehati-hatian, sebagai modal penting bagi perusahaan menghadapi tantangan. masa depan. tantangannya , serta memperkuat posisi Perseroan sebagai lembaga keuangan yang andal dan berwawasan ke depan.