Dispar Bali Yakin Agen Travel yang Menyasar Pasar China Bisa Bangkit

Radar Sumut, Denpasar – Kepala Dinas Pariwisata Bali (DISPAR), Tiok Bagus Pemayun mengatakan, biro perjalanan di pasar pariwisata China berpeluang pulih.

Terkait hal tersebut, Tiok Pemayun mengatakan, saat ini ada 153 biro perjalanan di bawah naungan Asita Bali yang tutup. Dimana tadinya terdapat 80-90 agen yang menyasar pasar Tiongkok dan kini baru dibuka 20 agen setelah pandemi Covid-19.

“Ya kemungkinan saja, belum ada yang mengubah target pasarnya. Sebenarnya tergantung kondisi pasar, tapi saat ini wisatawan Tiongkok sudah cukup bagus,” ujarnya di Denpasar, Kamis (18/4/2024).

Dinas Pariwisata Bali mengetahui salah satu penyebab biro perjalanan belum berani buka adalah masih belum adanya penerbangan langsung antara Bali dan China. Namun, ia mengingatkan saat ini Tiongkok menjadi negara kedua yang paling banyak dikunjungi, menggantikan India.

“Kami terbatas hanya empat maskapai dari Tiongkok, tentu ini juga menjadi kendala, akses kami hanya beberapa kota saja. Makanya kami pasti akan berkoordinasi dulu dengan Konsulat Tiongkok dan Kemenparekraf agar bisa terealisasi. di sana. Harus ada lebih banyak maskapai penerbangan daripada akses ke 15 kota sebelum pandemi,” katanya.

Dari data BPS Bali hingga setidaknya Februari 2024, jumlah wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Bali sebanyak 54.916 orang, lebih rendah dibandingkan Australia sebanyak 93.002 orang dan India sebanyak 35.111 orang.

“Tentunya ada target tahun ini, tapi sekarang nomor dua sudah mengubah India,” kata Tiok Pemayun.

Selain berpeluang menggalang dana, Dispar Bali juga mengingatkan para travel agent untuk membaca minat wisatawan mancanegara. Sebab, misalnya Tiongkok, saat ini minat wisatawan tidak hanya sekedar berbelanja, namun juga mendapat penjelasan seputar pariwisata dan budaya Bali.

“Mereka masih menggunakan agen perjalanan karena informasi itulah yang harus mereka sampaikan.” Karena Bali merupakan destinasi wisata budaya, maka perlu penjelasannya, termasuk wisatawan Tiongkok, yang tadinya biasa diajak berbelanja, kini budayanya sudah berbeda cita rasa. kata Tiok Pemayun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *