iaminkuwait.com, GUNUNG KIDUL – Kementerian Keuangan telah mencanangkan Desa Nglangeran di Gunung Kidul, Yogyakarta sebagai Desa Keuangan. Desa dinilai berhasil membangun dan mengembangkan potensinya.
“Ini salah satu desa yang mampu mengembangkan desanya dengan baik. Kalau ditanya, setiap desa punya keunikannya masing-masing, desa ini punya perpaduan pertanian dan kakao yang sudah mendunia,” kata Luky Alfirman, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (DJPK-Kemenkeu), kepada wartawan di sela-sela press tour di Gunung Kidul, Yogyakarta, Kamis (02/05/2024).
Desa, kata dia, mendapat dukungan Kementerian Keuangan melalui dana dari Pajak dan Belanja Negara (APBN), yakni Dana Desa. Kementerian memastikan penggunaan dana tersebut, lanjutnya. Jogja mendapat perlakuan khusus berupa sumber daya atau keistimewaan khusus. Termasuk Desa Nglangeran.
Ia menjelaskan, tidak ada manfaat langsung bagi desa yang ditetapkan sebagai desa keuangan. Namun, Departemen Keuangan kini mempunyai contoh kinerja yang baik dalam program transfer di daerah.
Hal ini, lanjutnya, menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk berbuat baik pula. “Dan ada imbalannya. Ada dua, pertama dari segi formulanya ada penghargaan kinerja, lalu setiap tahunnya juga kita berikan uang bantuan desa kepada kinerja terbaik,” jelas Luky.
Jadi dia melanjutkan: Desa yang berkinerja baik mendapat uang tambahan. Dana tambahan tersebut dialokasikan sekitar Rp 2 triliun untuk sekitar 15.000 desa.
Ia mengatakan, setiap desa bisa mendapat tambahan dana sekitar Rp 100 juta. Ke depan, lanjut Luky, Kementerian Keuangan akan memilih desa lain selain Nglangeran sebagai desa keuangan atau menjadi rujukan bagi desa lainnya.