Diwarnai Sentimen Domestik dan Global, IHSG Dibuka Menguat

Radar Sumut, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (22/4/2024) diperkirakan bergerak sideways (flat) di tengah sentimen dari dalam negeri dan dunia. sumber. IHSG dibuka menguat 12,20 poin atau 0,17 persen menjadi 7.099,52. Sedangkan kelompok 45 saham utama atau Indeks LQ45 naik 2,45 poin atau 0,27 persen menjadi 922,76.

“Fokusnya adalah rilis kinerja kuartal I 2024 dan penyedia BBCA akan mengumumkan kinerja kuartal I 2024 pada hari ini. IHSG berpeluang melenggang di awal pekan,” kata Research Group Lotus Andalan Sekuritas dalam studinya di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Dari dalam negeri, sidang pembacaan putusan perselisihan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung pada Senin (22/4/2024) pukul 09.00 WIB. Selain itu, perhatian pelaku pasar juga tertuju pada rilis data neraca perdagangan serta impor dan ekspor Indonesia periode Maret 2024 yang diperkirakan mencapai miliaran dolar 1,54 dolar Amerika (AS), atau sedikit meningkat. dibandingkan bulan Maret. . 2024 yang mencapai 0,87 miliar dollar AS.

Dari Asia hari ini akan dirilis suku bunga China atau Loan Prime Rate (LPR) tenor satu dan lima tahun, hal ini membuat pasar khawatir karena saat ini perekonomian China sedang melambat secara signifikan dan pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2024 diperkirakan akan melambat dibandingkan tahun lalu. 2023.

Pelaku pasar memperkirakan suku bunga Tiongkok masih sebesar 3,45 persen untuk LPR satu tahun dan 3,95 persen untuk LPR lima tahun. Sementara itu, pasar saham Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu sangat stabil, dimana indeks Nasdaq turun 2,05 persen menjadi 15.282,01, sedangkan S&P 500 turun 0,88 persen menjadi 4.967,23, berada di bawah level 5.000 sebelumnya.

Secara umum, pasar saham AS semakin berfluktuasi mengingat situasi perekonomian AS yang masih sulit bagi The Fed untuk menurunkan suku bunganya dan memanasnya geopolitik Timur Tengah yang berisiko meningkatkan harga minyak, sehingga terjadi adalah sebuah risiko. bahwa inflasi akan sulit untuk diturunkan.

Pelaku pasar juga menantikan rilis data Purchasing Managers Index (PMI) yang secara umum diperkirakan meningkat masing-masing untuk komposit, manufaktur, dan jasa masing-masing sebesar 52,5, 52, dan 51,8.

Jika hal ini benar-benar terjadi, maka perekonomian Amerika bisa dikatakan masih sangat kuat dan menimbulkan ekspektasi bahwa penurunan suku bunga tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Bursa saham Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 159,90 poin atau 0,43 persen ke 37.228,30, indeks Hang Seng menguat 367,79 poin atau 2,27 persen ke 16.591,93, indeks Shanghai menguat 3,54 atau 1080%, 1080%. 49,76 poin atau 1,57 persen menjadi 3.226,27.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *