Dokter Bagikan Kiat Menjaga Kesehatan di Tempat Kerja

iaminkuwait.com, JAKARTA — Persatuan Profesi Kesehatan Kerja (PERDOKI) berbagi tips menjaga kesehatan tempat kerja mulai dari risiko penyakit menular hingga faktor cuaca yang tidak dapat diprediksi.

Direktur Utama PERDOKI Dr. Astrid B. Sulistomo, MOH, Sp.Ok, Subsp. BioKO(K) menjelaskan prinsip utama pencegahan penyakit menular di tempat kerja adalah memutus rantai penularan. Prinsipnya tentu saja memutus rantai penularan. Dengan adanya Covid kita belajar banyak tentang cara mencegah penyakit menular, kata Astrid baru-baru ini di Jakarta Selatan.

Upaya preventif yang dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan alat pelindung diri seperti masker, menerapkan pola hidup sehat, dan mengonsumsi makanan seimbang. Ia juga merekomendasikan agar para pekerja menambah daya tahan tubuh mereka terhadap penyakit dengan vaksinasi.

Astrid juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala di tempat kerja, mengingat risiko pekerjaan yang dilakukan. “Semua pekerja perlu diperiksa, ada pekerjaan tertentu yang berisiko yang perlu diperiksa. Misalnya paparan kebisingan mungkin memerlukan tes pendengaran,” kata Astrid.

Oleh karena itu, penting bagi pelaku industri untuk merencanakan pemeriksaan kesehatan dengan memahami risiko yang dihadapi pekerjanya.

Menurut Astrid, dokter spesialis kedokteran okupasi Dr. Vining Teri Mawanti, Sp.OK juga menganjurkan pola makan seimbang dan istirahat yang cukup agar tubuh tetap fleksibel selama proses persalinan. Menurutnya, porsi makan yang dibutuhkan tidak ada batasannya, asalkan makanan yang dikonsumsi memiliki zat gizi yang lengkap dan seimbang, antara lain karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.

Ia juga merekomendasikan untuk melengkapi pola makan dengan susu dan buah. “Sebenarnya dalam makanan kita sehari-hari, asalkan ada buah dan susu, itu sudah cukup, tapi terkadang kita bisa makan lebih baik,” kata Vining.

Jika daya tahan tubuh sedang terganggu, kata Vining, disarankan mengonsumsi suplemen vitamin. Katanya: “Kalau kondisi tubuh kita memburuk, boleh ditambah vitamin yang sintetis. Kalau alami, cukup makanan sehari-hari.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *