Dokter Jiwa Ungkap Fakta Awal Mula Banyak Pelaku Judol dan Pinjol Jadi Sakit Gila

iaminkuwait.com, SEMARANG — Wakil Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Amino Gondohutomo, Peduli Iman Nugroho mengatakan, pemain judi online (judol) berpotensi mengalami gangguan jiwa. Ia mengungkapkan, RSJD tempatnya bekerja menerima dan merawat beberapa pasien gangguan jiwa akibat judol.

Prihatin mengatakan, pemain judo tentu akan berulang kali mengalami situasi gagal atau kalah. Prihatin mengatakan, berdasarkan sejumlah pasien gangguan jiwa akibat judol yang kini dirawat di RSJD dr Amino Gondohutomo, juga mengajukan pinjaman online (pinjol) untuk membiayai kegiatan judolnya.

Jadi dia main judo, dia pakai pembiayaan yang tidak disetujui keluarga atau pasangannya, dia pakai gajinya, dia pakai pinjaman online, dia pakai pinjaman konservatori dan ini terjadi berulang kali, kata Prihatin saat diwawancarai Republica, Sabtu. 8.10.2024).

Ia menambahkan, pada saat yang sama, para pemain judol menghadapi tuntutan dari lingkungan atau keluarganya. Misalnya saja kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

“Kemudian lambat laun, berulang-ulang, dia tidak mampu memenuhinya. Sehingga hal ini menimbulkan konflik. “Konflik ini akan sangat mempengaruhi tingkat kestabilan emosi seseorang dari segi psikologis,” kata Prihatin.

Prihatin mengungkapkan, pada awalnya para seniman judo masih bisa meredam gangguan emosinya ketika dihadapkan pada berbagai tuntutan di lingkungannya. Namun pada titik tertentu, mereka tidak akan mampu mengendalikan dorongan atau tingkat agresi mereka.

“Jadi itu muncul sebagai bentuk agresi yang tentu saja berdampak pada lingkungan,” ujarnya.

Diakuinya, sejumlah pasien yang dirawat RSJD dr Amino Gondohutomo juga melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Artinya terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, stres dan kemudian ketika dilakukan asesmen diduga ada beberapa faktor yang mempengaruhi, termasuk judol, kata Prikhatin.

Namun Prihatin belum bisa memberikan data berapa jumlah pasien di RSJD dr Amino Gondohutomo terkait judo. “Kalau angka, saya belum punya angka baku, itu yang pasti,” ujarnya.

Satuan Tugas (Satgas) Judi Internet bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengumumkan perputaran uang judol di Indonesia mencapai Rp 600 triliun. “Tahun 2024 triwulan I sudah Rp 600 triliun,” kata Koordinator Humas PPATK Natsir Kongah dalam diskusi online bertajuk “Mati dalam Kemiskinan Akibat Judi” pada 15 Juni 2024.

Sementara itu, Ketua Satgas Judi Internet sekaligus Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengungkapkan, terdapat 2,37 juta orang di Indonesia yang merupakan pemain judo. Dari jumlah tersebut, dua persen atau 800 ribu di antaranya merupakan anak di bawah sepuluh tahun. Sedangkan pemain judol terbanyak berusia antara 30-50 tahun dengan angka mencapai 40 persen atau 1,6 juta orang. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *