Dosen UMM Soroti Pembangunan IKN Munculkan Peluang Peningkatan Ekonomi

iaminkuwait.com, Jakarta — Ibu Kota Negara (IKN) nusantara untuk pertama kalinya akan digunakan pemerintah Indonesia dalam upacara pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-79. Ada juga ketegangan di masyarakat. Beberapa orang melihat ini sebagai peluang. Beberapa orang melihat ini sebagai ancaman.

Dr. Saiman, Guru Besar Ilmu Pemerintahan dan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengatakan pemindahan ibu kota diperlukan. Karena Jakarta sudah banyak berkembang. Namun, baik dari segi jumlah penduduk maupun pembangunan infrastruktur, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Dan memerlukan proses bertahap untuk transisi ke IKN.

Baca: Setibanya di Amman, Menhan Prabowo langsung bertemu Raja Abdullah II.

“Dalam hal tata kelola pemerintahan yang baik, stabilitas tidak terjadi secara instan. Namun ini harus menjadi sebuah proses dan harus dilakukan langkah demi langkah seiring berjalannya waktu. Pembangunan modal tidak hanya dilihat dari segi fisik. Tapi kita juga harus memikirkan sistem tata kelola yang baik,” kata Pak Saiman dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (11/6/2024)

“Misalnya: ketersediaan sumber daya manusia, infrastruktur, anggaran dan sistem pendukung lainnya yang dapat membantu proses IKN sebagai pengelolaan yang baik,” tambah Saiman.

Ia menjelaskan, IKN memberikan dampak yang sangat positif bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam jangka panjang. Hal lainnya, kata dia, adalah rasa bangga masyarakat memiliki wilayah baru sebagai pusat pemerintahan. Hal ini akan menentukan sejarah masa depan Indonesia yang berani mengembangkan dan mempertahankan ibu kota negara.

Baca: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Kunjungi IKN

“Dilihat dari sudut pandang keilmuan pemerintah, IKN merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk mendapatkan pengakuan internasional. Salah satu harapan yang dimunculkan oleh IKN baru adalah pertumbuhan ekonomi,” kata Saiman.

Menurutnya, IKN memberikan peluang bagi masyarakat dalam hal perekonomian dan pariwisata. “Jika dimanfaatkan dengan baik akan membantu menumbuhkan perekonomian di sekitar IKN,” ujarnya.

Selain itu, menurut Saiman, banyak jenis usaha yang bisa dibuka baik jasa maupun produk. akomodasi baru atau tempat wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun internasional. Sayangnya, pembangunan tersebut tidak lepas dari besarnya biaya yang akan dikeluarkan.

Pasalnya, pemerintah sedang fokus pada infrastruktur jalan utama di pusat-pusat IKN, sehingga jika ada pihak yang ingin memulai perdagangan, kata dia, tentu harus menyiapkan biaya.

“Mengingat besarnya biaya yang dikeluarkan dalam pengembangan IKN, maka sebaiknya pemerintah bekerjasama dengan investor untuk mendukung proses pembangunan tersebut, yang justru dapat menjadi ancaman bagi Indonesia. Entah menguntungkan bangsa Indonesia atau sebaliknya,” kata Saiman.

Yang kurang ditekankan oleh pemerintah, menurut Saiman, adalah ancaman lain dari segi topografi: lahan IKN yang tanahnya tidak terlalu tinggi. Sedangkan kawasan ini dikelilingi oleh gurun dan sungai. Oleh karena itu, selama proses pembangunan harus berhati-hati terhadap banjir. “Jangan sampai kita melewatkan permasalahan utama di Jakarta. Peralihan IKN baru masih banyak.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *