iaminkuwait.com, SURABAYA — Dosen Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Nurul Zuria menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi dalam muatan kurikulum. Ia yakin pendidikan antikorupsi akan membantu mewujudkan Indonesia bebas korupsi.
“Melalui pendidikan antikorupsi, kita dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memahami akar permasalahan korupsi, mengenali tindakan yang melanggar integritas, dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya etika dan transparansi dalam kehidupan sehari-hari,” kata Nurul, Jumat (19). . ). /4/2024).
Norul juga meyakini pendidikan antikorupsi dapat membentuk karakter anak negara yang berintegritas dan berani menolak korupsi. Selain itu, belajar memahami dampak negatif korupsi baik terhadap individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu kita bisa membangun generasi yang lebih sadar akan dampak negatif korupsi, ujarnya.
Noorul mengatakan, pendidikan antikorupsi harus disebarkan secara merata di semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Selain itu, metode pengajaran yang interaktif dan praktis harus diterapkan untuk memotivasi siswa berpikir kritis, berdiskusi, berperan dan melakukan kunjungan lapangan agar internalisasi nilai-nilai anti korupsi lebih efektif.
“Pastikan kelas antikorupsi tidak sekedar ‘mata pelajaran tambahan’, tapi diintegrasikan secara holistik ke dalam seluruh kurikulum. Bisa mencakup aspek etika, hukum, dan tanggung jawab sosial,” ujarnya.
Namun, kata Norul, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan pendidikan antikorupsi. Misalnya, sumber daya yang terbatas mencakup buku teks, bahan ajar, dan pelatihan guru.
Tantangan berikutnya bermula dari pengetahuan dan minat mahasiswa untuk meneliti pemberantasan korupsi. Tantangan ini menuntut guru untuk menggunakan metode yang menarik dan relevan agar siswa tertarik dalam memahami materi.