Dua Pabrik diresmikan di KIT Batang, Bisa Jadi Solusi Permasalahan PHK di Jateng?  

iaminkuwait.com, BATANG — Menyoroti persoalan pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jawa Tengah. Dari Januari hingga Agustus 2024, terdapat 8.231 pekerja yang diberhentikan di wilayah tersebut, menurut Biro Tenaga Kerja dan Imigrasi Jawa Tengah (Disnakertrans).

Pada Kamis (10 Maret 2024), pemerintah meresmikan dua pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Pertama, PT KCC Glass Indonesia. Berikutnya adalah PT Wavin Manufacturing Indonesia. Lantas, apakah situasi ini bisa menjadi solusi permasalahan perlambatan di Jawa Tengah?

Menteri Pengelolaan Penanaman Modal/BKPM Rosanne Roeslani menjelaskan, kejadian belakangan ini menunjukkan fakta penting. Sebuah perusahaan dari negara lain melewati berbagai tahapan dalam proses investasi dan akhirnya memulai produksi. Tentu saja situasi ini dapat membangkitkan minat luas. Bagaimana persaingan KITB Jateng?

“Jadi kalau investasi di Batang, dalam hal ini Jawa Tengah, tetap dilanjutkan, pasti akan tercipta lapangan kerja baru dan masyarakat Jateng akan merasakan manfaatnya,” kata Rozan.

Ia kemudian lebih fokus pada pesan di balik pembukaan beberapa pabrik di KITB. Dan keberadaan KITB itu sendiri. Menteri Investasi berharap investor datang dalam jumlah besar, karena semua aktivitas tetap berjalan.

Pemerintah tidak hanya membayarnya. Ada bukti jelas mengenai kualitas tinggi di masa lalu. Jangan tinggalkan bug dari pengembangan hingga produksi.

Misalnya Vavin, dua tahun lalu dibuka, alhamdulillah, dua tahun kemudian selesai tanpa ada insiden, kata Rozan.

Mirip dengan Kaca KCC. Periklanan yang efektif. Tak hanya perusahaan, tapi juga di Batang dan Jawa Tengah.

Pemerintah mempunyai kondisi yang tepat untuk menarik investasi. Disarankan memberi ruang kepada perusahaan yang berorientasi ekspor. Agar masyarakat dan negara mendapatkan manfaatnya.

“Seperti KCC Glass, produksinya 80 persen diekspor dan 20 persen produksi lokal,” kata Rozan.

Begitu pula dengan Wavin. Pipe yang induk perusahaannya berasal dari Belanda ini akan menjual produknya di pasar ASEAN, Australia, dan Selandia Baru.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *