Era Suku Bunga Tinggi Bikin Aset-Aset Ini Jadi Menarik Cuan Buat Investasi

iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) memperkirakan bursa saham Indonesia kembali menarik. Chief Equity Officer MAMI Samuel Kesuma mengatakan, minat terhadap pasar saham dalam negeri selama ini masih dibatasi oleh periode suku bunga yang tinggi, sehingga aset bebas risiko menjadi sangat menarik.

“Seiring dengan meredanya siklus suku bunga, kondisi akan berubah dan membuat pasar saham kembali menarik dari sudut pandang penawaran risk-return,” kata Samuel dalam Market Update: Wind of Change di Jakarta, Rabu (14/08/2024). .

Samuel memperkirakan hal ini semakin memperkuat harapan terhadap kebijakan pertumbuhan ekonomi pemerintahan baru, sehingga minat investor, terutama asing yang sudah berinvestasi di pasar, akan membuat situasi aliran masuk dana asing kembali positif. , tampaknya terus berkembang. Saat ini, lanjut Samuel, ada beberapa sektor yang perlu dipertimbangkan.

“Sektor keuangan berpotensi mendapatkan keuntungan dari masuknya modal asing (perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar biasanya menjadi pilihan pertama), dan di sisi lain, likuiditas perbankan juga mulai terlihat stabil,” kata Samuel.

Sektor selanjutnya adalah telekomunikasi, baik penyedia jasa (operator) maupun menara. Samuel menilai sisi valuasi sektor ini masih menarik.

“Terakhir, sektor barang konsumsi dengan pertumbuhan tercepat, yaitu yang disebut sektor yang memproduksi barang sehari-hari. Terkait Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), MAMI memperkirakan akan mencapai 7.800 poin pada akhir tahun 2024,” kata Samuel.

Direktur dan Chief Investment Officer, Fixed Income, MAMI, Ezra Nazula, mengatakan perubahan ekspektasi suku bunga dan stabilitas rupee juga cenderung berkontribusi terhadap perbaikan iklim pasar obligasi. Apalagi, penurunan target penerbitan SBN pada semester II-2024 berpotensi menjadi katalisator penerbitan obligasi lainnya.

Ezra menjelaskan, imbal hasil saat ini masih cukup menarik, dengan spread imbal hasil SBN 10Y – UST 10Y sebesar 288 bps (lebih tinggi dibandingkan rata-rata tahunan sebesar 245 bps). Ezra memperkirakan imbal hasil SBN tenor 10 tahun berkisar antara 6,00 hingga 6,25 persen pada akhir tahun ini.

“Investor mungkin menemukan bahwa dana obligasi memanfaatkan sifat defensif kelas aset obligasi,” kata Ezra.

Ezra mengatakan kondisi imbal hasil obligasi yang tinggi saat ini dapat menjadi peluang bagi investor untuk menjaga imbal hasil pada tingkat yang menarik. Anda juga dapat menikmati potensi keuntungan modal ketika suku bunga mulai turun.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *