Erick Thohir: BUMN Harus Agresif Cari Peluang di Tengah Isu Geopolitik

Radar Sumut, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan BUMN harus bertindak agresif mencari peluang di tengah situasi geopolitik global yang panas.

Erick mengatakan, permasalahan Iran dan Israel tidak boleh menjadi hambatan bagi perusahaan pelat merah untuk mengembangkan berbagai kegiatan komersial. Faktanya, kondisi ini menjadi insentif untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru.

“Jangan sampai kita terjebak dalam situasi geopolitik, ujung-ujungnya kita diam saja, tidak boleh. Malah kita harus lebih agresif seperti di masa COVID-19, kita tetap melakukan hal tersebut. Bisnisnya banyak, baik itu merger, merger, atau mencari partner,” kata Erick di Jakarta, Sabtu (20 April 2024).

Erick mengatakan Kementerian BUMN tidak boleh memperlambat bisnisnya. Sebab ini akan menjadi salah satu penilaian bahwa Indonesia merupakan negara yang stabil dari segi pertumbuhan ekonomi dan geopolitik.

Selain itu, salah satu kegiatan BUMN saat ini adalah mencari calon investor untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk yang saat ini sahamnya dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).

Erick mengatakan keberhasilan IPO BUMN tidak lepas dari kehadiran mitra strategis atau investor.

“Dengan investor baru, jadi pangsa pasar baru. BSI sudah mulai internasionalisasi. Seperti membuka kantor di Dubai dan sekarang menunggu izin di Arab Saudi,” kata Erick.

Erick akan berkunjung ke Doha, Qatar pada hari ini (20/4) dan salah satunya untuk mencari mitra strategis BUMN, termasuk BSI.

Di saat yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga menjajaki bisnis di Eropa untuk mencari calon investor.

“Saya road trip di Qatar, Pak Tiko (Kartika Wirjoatmodjo) road show di Eropa. Kita berbagi tugas,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *