iaminkuwait.com, JAKARTA – Rumah produksi Palari Films kembali menghadirkan karya terbarunya, sebuah film misteri-horor dengan setting dramatis yang kental. Disutradarai oleh Yosef Angi Noen, film ini berupaya mengeksplorasi perasaan kehilangan dan harapan melalui berbagai tragedi yang dialami setiap karakternya.
iaminkuwait.com berkesempatan menyaksikan film ini melalui press screening pada Rabu (9/10/2024). Dengan durasi 116 menit, Angie Noen berhasil membuat film ini berbeda dari kebanyakan film horor saat ini. Atonement tidak hanya menjual jumpscare atau visual menakutkan, tetapi juga menawarkan cerita yang tidak biasa dengan aksi yang tidak dapat diprediksi.
Film ini berkisah tentang kisah tragis Vening (diperankan oleh Salma Happy), ibu dari putrinya yang berusia 11 tahun, Nirmala, yang hilang setelah mengalami kecelakaan sepeda motor di sebuah jembatan. Kecelakaan itu juga merenggut nyawa ibu Vening, Uti Yah. Vening merasa sangat bersalah karena ibunya telah meninggal dan anak-anaknya hanyut di sungai, namun ia yakin Nirmala masih hidup. Tirtha (diperankan Putri Marino), seorang podcaster, tertarik membuat kehidupan tragis Saiki Tirtha Vening menjadi viral.
Dengan segala usaha dan harapannya, Vening mencari Nirmala, termasuk meminta bantuan Tetsuya (diperankan oleh Shogen), seorang ilmuwan dari Jepang. Vening pun meminta bantuan dukun misterius Mbah Gowa. Namun di tengah pencarian, Vening terus menerus didatangi hantu Uti Yah.
Atonement merupakan film horor yang menceritakan kisah mencekam tentang cinta seorang ibu, ketangguhan seorang wanita, dan misteri kehidupan. Melalui karakter Wenning, penonton diajak merasakan perasaan hampa dan kehilangan, kegelisahan menghadapi ketidakpastian, serta harapan yang tak pernah pudar. Dalam pencarian anaknya, Vening tak hanya menguji kekuatan fisiknya, tapi juga kekuatan emosionalnya sebagai seorang ibu.
Sutradara Josef Angi Noen menciptakan suasana misteri horor realistis yang menegangkan dibalut drama yang intens. Bertempat di lingkungan pinggiran kota, Angie Noen menggunakan pendekatan yang menakutkan untuk menggambarkan tidak hanya tipe setan tetapi juga tekanan kehidupan yang kompleks.
“Saya ingin penonton merasakan emosi kompleks dari karakter Vening. Perjuangannya adalah cerminan dari banyak perempuan yang harus berjuang dalam hidup,” kata Angi Noen dalam konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta, Rabu (09/10/2024). ) ). ).
Angi menjelaskan, sengaja dibuat dengan latar kota kecil yang masyarakatnya sedang melakukan modernisasi namun masih percaya pada hal-hal mistis atau praktik perdukunan. Yang paling menarik, tokoh utama film ini adalah para pendatang yang pindah ke desa dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Jadi hampir semua tokohnya adalah pendatang. Tirta, Vening, dan Tetsuya datang ke desa dengan membawa cerita yang berbeda-beda, tapi mereka punya harapan yang mereka yakini. Jadi, jarak dan perbedaan budaya ini saya gabungkan menjadi sesuatu yang menarik, kata Angi.
Produser misteri horor Ransom Sins, Muhammad Zeidi mengatakan, film tersebut merupakan terobosan penting baginya dan Palari Films dalam mengeksplorasi genre tersebut. Ia juga merasa beruntung bisa bekerja sama dengan orang-orang luar biasa dan berharap Ransom Sins dapat menjadi misteri yang sangat menakutkan bagi penonton Indonesia.
“Angie Noen adalah sutradara dengan visual yang kuat dan cara bercerita yang unik. Pengerjaan Ransom Sin pasti sangat sulit karena tidak mudah dan banyak persyaratan teknis. Kami berusaha menyeimbangkan unsur drama dan horor, dan saya harap agar menjadi sajian istimewa bagi penonton,” kata Muhammad Zainun.
Selain Lucky Salma dan Putri Marino, film ini juga dibintangi oleh Bhisma Mulia, aktor Jepang Shogen, Keiko Ananta, Lakshmi Notokusumo, dan Haru Sandra. Ransom tayang di bioskop pada 17 Oktober 2024.