iaminkuwait.com, JAKARTA – Gelandang Manchester City Phil Foden dengan bangga mengatakan klubnya telah mencatatkan diri dalam buku sejarah. Hal itu terjadi setelah Man City menjuarai Liga Inggris untuk keempat kalinya berturut-turut.
Foden mencetak dua gol saat tim asuhan Pep Guardiola mengalahkan West Ham 3-1 di hari terakhir untuk memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 44 pertandingan di semua kompetisi.
Artinya City mengakhiri musim dengan selisih dua poin dengan Arsenal, dan The Gunners mengalahkan Everton 2-1 di pekan terakhir Liga Premier Inggris 2023/2024.
“Sulit untuk mengatakan apa yang kami lakukan. Kami menulis diri kami sendiri di buku sejarah. “Tidak ada tim lain yang melakukannya,” kata Foden usai pertandingan. Ia mengatakan masyarakat bisa melihat apa yang dimaksud fans dan pemain dengan meraih trofi ini. Menurut Foden, ada perasaan istimewa saat berbagi momen ini dengan penggemar sepulang kerja setiap tahunnya.
“Sekarang bisa dibilang kami adalah tim pertama yang melakukannya. Saya tidak bisa berkata-kata,” kata Foden, Senin (20/5/2024), seperti dilansir BBC.
Kurang dari dua menit pertandingan berjalan, ia menaklukkan kiper Alphonse Arela, memberi peluang bagi Foden City untuk mencetak gol. Ia menambah satu gol lagi sebelum jeda, Rodri mencetak gol ketiga City yang memberikan peluang bagi Foden menjuarai Liga Inggris untuk keenam kalinya bersama klub masa kecilnya.
“Saya tidak pernah bosan melakukan hal itu,” katanya. “Saya selalu menyukai perasaan itu. Tidak ada perasaan yang lebih baik ketika Anda memenangkan sesuatu dan saya ingin terus menang sebanyak yang saya bisa.”
City kini telah memainkan 35 pertandingan tanpa kekalahan (29 kemenangan, 6 seri) tidak termasuk adu penalti. Ini merupakan rekor tak terkalahkan terpanjang klub di Premier League.
Foden telah mencetak enam gol tandang di Liga Premier musim ini, lebih banyak dari pemain lain dan gol terbanyak City dalam satu musim.
Sementara itu, rekan setimnya Rodri belum pernah kalah satu pun di Premier League musim ini (27 kemenangan dan 7 kali seri). Di musim 2003/2004, hanya lima tim ‘Invincible’ Arsenal yang mengalami kekalahan beruntun lebih banyak dalam satu musim.
