iaminkuwait.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo mengatakan kegiatan wisata atau perjalanan edukasi harus terus meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia.
“Ketika kita memberi kesan bahwa wisata sekolah dan lain-lain harus dilarang, jika demikian maka dapat menimbulkan perbedaan pendapat yang bertentangan dengan kebahagiaan yang dicari oleh siswa dan rekan-rekannya, dan juga dapat merugikan” bagi perkembangan dunia pariwisata”,- usai menghubungi Sekjen FSGI Heru Purnomo di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Ditegaskannya, kegiatan pariwisata sangat erat kaitannya dengan pengembangan pariwisata sehingga dapat saling mendukung dalam dunia pendidikan.
“Pemerintah menggencarkan dunia pariwisata, memperbanyak angkutan umum, memperbanyak kunjungan kuliner, dan lain-lain, artinya semua itu saling mendukung,” ujarnya.
Menurut dia, berkat kegiatan pariwisata, perekonomian bisa meningkat karena perputaran uang membaik. “Jadi antara pusat uang yang perputarannya tinggi, pergilah ke pusat uang yang peredarannya rendah agar distribusi peredaran uangnya lebih baik,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sekolah terus mengizinkan siswanya melakukan karyawisata atau karyawisata dengan pengawasan ketat, karena hal ini terkait dengan kebahagiaan dan kreativitas siswa.
“Nasihat FSGI dalam perjalanan sekolah adalah kebahagiaan adalah hak anak dan perjalanan sekolah itu menyenangkan, jadi bantulah mereka untuk berkreasi dalam perjalanan sekolah karena itu bagian dari pemulihan,” ujarnya.
Heru menegaskan, ketika sekolah memfasilitasi kegiatan pariwisata, harus ada pengawasan yang ketat untuk menghindari terulangnya kecelakaan bus yang melibatkan siswa SMK Lingga Kencana Depok.
Artinya, jika sekolah sudah merencanakan hal seperti ini, anggarannya jelas, kendaraan aman, dan sebagainya, maka perlu diteruskan kepada pimpinan sekolah atau kepala sekolah untuk dikoordinasikan dan dipresentasikan. rekomendasi kepada departemen terkait agar menjadi perhatian,” ujarnya.