Gaya Hidup Sehat yang Perlu Disiapkan Sebelum Lari Maraton, dari Latihan hingga Nutrisi

iaminkuwait.com, JAKARTA — Maraton, lari jarak jauh yang menantang daya tahan dan kekuatan fisik, perlu persiapan yang matang. Salah satu aspek penting yang sering diabaikan adalah nutrisi. Nutrisi yang tepat sebelum, selama dan setelah perlombaan akan mempengaruhi performa dan pemulihan seorang pelari.

Spesialis Gizi Klinik Universitas Indonesia, Dr. Pande Putu Agus Mahendra, M Gizi, SpGK selaku anggota tim monitoring dan evaluasi obat-obatan dan gizi Kemenpora menekankan pentingnya mempersiapkan kondisi fisik sebelum mengikuti lomba lari maraton. Dr Putu berpesan kepada masyarakat yang ingin mengikuti lari maraton agar mempersiapkan fisiknya, termasuk mengonsumsi makanan bergizi sesuai kebutuhan gizi sehari-hari.

“Makanan yang sebaiknya dikonsumsi adalah makanan dengan pola makan seimbang sesuai kebutuhan kalori harian, dengan karbohidrat sebagai prioritas,” kata pejabat Pengawas Doping Internasional dan pengontrol doping FIFA itu di Jakarta, Jumat (13/09/2024). ). .

Konsumsi pangan sumber karbohidrat, lanjutnya, juga harus diimbangi dengan konsumsi sumber pangan hewani seperti ikan, telur, atau tempe. Menurutnya, dianjurkan makan besar minimal enam jam sebelum lari, dan pisang atau kurma bisa dimakan satu jam sebelum lari sebagai sumber energi awal.

Ia mengatakan, tubuh harus mudah menyerap makanan bergizi yang dikonsumsi sebelum lari maraton. “Tidak ada satu makanan atau single food yang terbukti memberikan hasil maksimal. Jadi yang diprioritaskan adalah makan lebih banyak,” kata dr Putu yang juga konsultan Departemen Anti Doping Federasi Pencak Silat Internasional. . .

Ia mengimbau masyarakat yang ingin mengikuti lari maraton harus menghindari produk dan suplemen yang tidak jelas kandungannya, serta makanan yang banyak lemak dan makanan yang mengandung serat tidak larut yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Dr Putu mengatakan, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi air mineral atau larutan elektrolit agar tubuh tetap terhidrasi saat berlari. Air putih bisa dikonsumsi dalam jumlah sedikit, namun rutin untuk mencegah dehidrasi.

Ia menyarankan masyarakat yang ingin lari maraton berkonsultasi dengan ahli gizi klinik olahraga untuk mendapatkan rekomendasi pemenuhan kebutuhan nutrisinya. Makanya banyak sekali kasus pasca lari dari para pelari, bahkan ada yang berakibat fatal, ujarnya. Ia mengatakan, bagi yang ingin mengikuti lari maraton juga harus istirahat yang cukup dan memperhatikan bagian tubuh yang rawan cedera.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *