iaminkuwait.com, JAKARTA — Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar workshop kajian kedokteran dan nonmedis bersama TBA Capital Malaysia di gedung Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) UMJ. Workshop berlangsung selama dua hari, Senin hingga Selasa (12-13.08.2024).
Rektor UMJ Prof. Mamun Murod Al-Barbasi, M.Si. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut mahasiswa baru asal Malaysia. Hal ini merupakan lanjutan kerjasama yang telah disepakati UMJ dengan Xcomplance SDN BHD, TBA Capital dan North Region Malaysian Academy Cooperative Berhad pada akhir Juni 2024.
Menurut peraturan Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, universitas yang menerima mahasiswa Malaysia harus menggunakan kurikulum yang memenuhi standar yang ditetapkan. Mamun menegaskan, kegiatan ini penting bagi Dekan dan Kaprodi, apalagi mahasiswa Malaysia banyak yang belajar kedokteran di Eropa, Timur Tengah, dan Asia Selatan.
“Di Indonesia baru dua perguruan tinggi yang terakreditasi dari Malaysia. “Jadi kami berharap UMJ menjadi kampus ketiga di Malaysia yang terakreditasi,” kata Mamun.
Dikatakannya, UMJ dapat menerima 50 hingga 100 mahasiswa Malaysia pada program gelar kedokteran.
Ketua Lembaga Pengembangan, Pendidikan, Pengajaran dan Perencanaan Strategis (LP4S) UMJ Prof. Budianto, S.T., M.T., menjelaskan dalam workshop dua hari tersebut khususnya para dekan dan ketua program studi akan menyiapkan proposal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.
“Kurikulum dan programnya harus jelas agar UMJ bisa internasional. Kalaupun tidak ada kursus internasional, mahasiswa asing bisa belajar di sini. Insya Allah kursus internasional dibuka,” kata Budi usai acara.
Workshop kurikulum kedokteran dan non kedokteran menyasar 7 fakultas yaitu FISIP, FEB, FAI, FIP, FIK, FKK, FKM dan Sekolah Pascasarjana. Budi mengatakan, hal ini merupakan bagian dari internasionalisasi UMJ dan berharap dapat segera memulai kelas internasional.
Hadir tiga pembicara dari TBA Capital Malaysia yaitu Mohd Ali Anas Md. Noor, Mohammad Erhan Rahimi Bin Ab Rahman dan Hasanul Amir Bin Abdul Halim.
Mohammad Ali Anas Md. Noor memberikan arahan mengenai usulan materi yang harus disiapkan oleh seluruh fakultas peserta. Ia menjelaskan, pengajuan proposal ke fakultas ilmu kesehatan biasanya memakan waktu lebih lama, hingga 18 bulan. Meski demikian, menurutnya, menetapkan persyaratan tersebut tidaklah sulit.
“Tidak terlalu sulit tapi jika UMJ memenuhi standar dan kriteria yang ditetapkan Malaysia. “Saya pasti akan mendapat izin,” katanya.
Ia yakin seluruh dosen terlibat penuh dalam mempersiapkan proposal agar bisa segera dibawa ke Malaysia.