Google Teken Kontrak 1 Miliar Dolar AS dengan Israel, Pecat Karyawan yang Protes

Radar Sumut, LONDON – Google dilaporkan memecat karyawannya yang secara terbuka memprotes kerja sama perusahaan dengan Israel. Google dan Israel telah menandatangani perjanjian kerja sama senilai $1 miliar.

Pada Rabu (17/04/2024), Arab News melaporkan beberapa karyawan Google ditangkap karena ikut serta dalam aksi mogok kerja selama 10 jam di kantor perusahaan di New York dan Amerika Serikat di California pada Selasa (16/04/2024). 2024). Amerika Serikat (AS).

Protes yang diorganisir oleh anggota gerakan No Tech For Apartheid dimaksudkan sebagai tantangan terhadap hubungan raksasa teknologi tersebut dengan pemerintah Israel. Proyek ini didasarkan pada kesepakatan komputasi awan senilai $1 miliar antara Google, Amazon, dan pemerintah serta militer Israel yang dikenal sebagai Project Nimbus.

Menurut majalah Time, proyek ini melibatkan pendirian instalasi cloud Google yang aman di Israel untuk memfasilitasi analisis data, pelatihan kecerdasan buatan, dan layanan komputer lainnya.

Dokumen yang dibocorkan pada tahun 2022 oleh organisasi berita AS Intercept menunjukkan bahwa proyek tersebut mencakup fitur-fitur canggih seperti deteksi wajah bertenaga AI dan kategorisasi gambar otomatis.

Selama protes, rekaman langsung menunjukkan seorang penjaga keamanan di kantor Google di California memberi tahu para pengunjuk rasa bahwa mereka sedang cuti administratif dan memperingatkan mereka untuk tidak memasuki fasilitas tersebut.

Video di media sosial menunjukkan polisi mengevakuasi sembilan pengunjuk rasa dari daerah tersebut. Tindakan serupa terjadi di kantor perusahaan di New York.

Pernyataan dari kelompok No Tech For Apartheid mengatakan: “Karyawan Google tidak ingin pekerjaan mereka mendorong Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. “Sekarang adalah waktunya untuk bangkit melawan Proyek Nimbus, mendukung pembebasan Palestina, dan bergabung dalam seruan untuk mengakhiri pendudukan Israel.”

Bulan lalu, seorang karyawan Google dari kelompok tersebut menyela pidato CEO perusahaan Israel dan menuduh perusahaan tersebut “mendukung genosida.” Dia kemudian dibebaskan.

“Protes ini adalah bagian dari kampanye jangka panjang yang dilakukan oleh sekelompok organisasi dan individu, yang sebagian besar tidak bekerja di Google. “Sejumlah kecil karyawan yang melakukan protes memasuki beberapa lokasi kami dan menyebabkan gangguan,” kata juru bicara Google. Telegrap.

Para karyawan ini diberikan cuti administratif dan akses mereka ke sistem Google dicabut. “Setelah beberapa permintaan untuk meninggalkan gedung ditolak, petugas penegak hukum ditugaskan untuk membersihkan gedung guna memastikan keamanan kantor,” kata juru bicara tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *