iaminkuwait.com, Jakarta — PT PLN (Persero) melanjutkan kerja sama peningkatan audit internal dalam agenda HAPUA Audit Summit 2024 di Jakarta, Rabu (8/7). adil dan berkelanjutan hingga mencapai nol emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2017.
HAPUA, atau ASEAN Heads of Utilities/Energy Agencies, adalah organisasi ketenagalistrikan yang diakui di Asia Tenggara Yusuf Didi Setiarto, Direktur Hukum dan Manajemen Sumber Daya Manusia PLN, mengatakan transisi energi merupakan agenda penting bagi semua negara di dunia.
Oleh karena itu, semua negara harus bekerja sama untuk memastikan transisi dari energi berbasis fosil ke energi ramah lingkungan.
Didi juga membahas pentingnya bekerja sama dalam audit lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) untuk memastikan keberhasilan transisi energi.
“ESG dan audit memainkan peran yang sangat penting saat ini. Saya yakin setiap perusahaan di sini mempunyai pengalaman audit dan ESG masing-masing. “Oleh karena itu kami berharap semua pihak bisa berbagi pengalamannya,” kata Didi pada Audit Summit HAPUA 2024 bertajuk “Penguatan Peran Audit Internal dalam Percepatan Transisi Energi Dalam Negeri” di Jakarta, Rabu (08/07/2024).
Ia menilai hal ini sangat penting bagi perusahaan. Penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam mekanisme pemantauan.
“Dengan berbagi pengalaman dan pembelajaran dari hambatan-hambatan utama di sektor energi, bersama-sama kita dapat meningkatkan kapasitas dan ketahanan kita.” “Lanskap inspeksi berkembang pesat. Hal ini didorong oleh kemajuan teknologi. Dan persyaratan peraturan yang mendukung akan memberikan peluang,” katanya.
Kepala Audit Internal PLN Sulistio Biantoro mengatakan, sebagai tuan rumah audit summit HAPUA 2024, PLN memandang peran audit internal semakin penting dalam menghadapi berbagai tantangan transisi energi. Audit internal diharapkan dapat memberikan penilaian terhadap efektivitas operasional. pengendalian internal dan tata kelola perusahaan yang independen dan tidak memihak.
“Peranan audit internal Peran penting audit internal dalam memantau transisi energi “Kami memahami bahwa kita memerlukan lebih dari sekedar transisi energi. Namun kita juga memerlukan transisi energi yang adil dan berkelanjutan,” kata Sulistjo.
Ia menambahkan, auditor internal bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam proses transisi energi ditinjau secara cermat. dan risiko diidentifikasi dan dikelola dengan tepat.
Sulistio juga berharap KTT Inspeksi HAPUA 2024 memberikan peluang melalui kerja sama multilateral untuk mengembangkan proyek-proyek strategis lebih lanjut.
“Pekerjaan ini akan membuka jalan bagi kolaborasi lainnya.” Kerjasama lain yang dapat dikembangkan untuk proyek-proyek strategis tambahan “Tidak hanya berlaku pada audit internal saja. Tapi juga berbagai program. Bermanfaat juga bagi organisasi kita,” imbuhnya.
Elvia R. Shauki, Kepala Pusat Pelaporan Intelijen ESG – PPA FEB UI, mengatakan peran auditor internal sangat penting dalam meningkatkan efisiensi transisi energi dan aksi iklim perusahaan. Auditor internal harus memastikan bahwa rencana transisi energi perusahaan sudah tepat. Dan tidak ada bug manajemen daya.
“Salah satu aspek keberlanjutan terkait dengan isu iklim. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) 2 dianggap sebagai standar terpisah. standar yang dirancang khusus untuk segala hal yang berkaitan dengan perubahan iklim “Jadi peran auditor internal sangat penting bagi kami untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan kami,” ujarnya.
Elvia mengatakan auditor internal harus menjadi garda terdepan dalam manajemen risiko iklim. dan memastikan bahwa risiko-risiko ini dimasukkan dalam pernyataan risiko organisasi.
“Tantangannya adalah audit internal harus berada di garis depan dalam mengelola risiko terkait perubahan iklim.” “Jika Anda sudah menjalankan bisnis ini, Anda harus memastikan komunikasi Anda dengan pemangku kepentingan sangat kuat. Karena banyak tantangannya,” ujarnya.