iaminkuwait.com, CIREBON – Harga bawang merah di pasar tradisional Kota Cirebon, Jawa Barat, melonjak tajam pasca hari raya. Banjirnya sentra bawang merah disebut-sebut menjadi penyebab naiknya harga bahan baku.
Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Jagasatru Kota Cirebon, harga bawang merah per kilogram saat ini berkisar Rp 55 ribu. Padahal, saat Idul Fitri lalu, harga komoditas tersebut hanya Rp 20 ribu per kilogram.
“Harganya sudah naik sejak beberapa hari,” kata seorang pedagang sayur di pasar induk Jagasatru di Karsono, Jumat (19/04/2024).
Menurut perkiraan Karsono, harga bawang merah di pasar tradisional lain yang bukan pasar utama bisa lebih tinggi lagi. Karsono mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh banjir yang melanda wilayah Brebes, Losari, dan Demak yang merupakan sentra bawang merah. Banjir konon melanda lahan pertanian di kawasan tersebut menjelang masa panen.
Karsono mengatakan, akibat bencana banjir, kios sayur miliknya hanya menjual bawang dari Pekalongan dan Pemalang. Itupun jumlahnya lebih sedikit dari biasanya.
“Persediaan saya hari ini hanya tujuh glasir. Biasanya minimal satu ton,” kata Karsono.
Sementara di Pasar Pagi, Kota Cirebon, harga bawang merah saat ini berkisar Rp 60.000 per kilogram.
Seorang pedagang sayur di Pasar Pagi, Ilah, 47 tahun, mengaku harga bawang bombay di Pasar Pagi lebih mahal dibandingkan di pasar induk di Jagasatru.
“Iya di sini lebih mahal, tapi bisa beli eceran, satu ons juga oke. Kalau beli di pasar induk, tidak,” kata Ilah.
Ilah mengatakan pelanggannya mengeluhkan tingginya kenaikan harga bawang merah saat ini. Mereka juga mengurangi pembelian barang-barang tersebut.
Ilah mengatakan, banyak kliennya yang merupakan pedagang sayur keliling. Mereka biasanya membeli dua kilogram bawang bombay.
“Saat ini kebanyakan orang membeli seperempat kilo atau setengah kilo,” kata Ilah.