iaminkuwait.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengaku menunggu arahan pemerintah terkait pembahasan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Kita tunggu pemerintahnya, kata Nicke di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Sementara itu, saat memastikan apakah akan terjadi kenaikan harga BBM nonsubsidi pada 1 Agustus 2024, ia mengatakan selalu ada penyesuaian harga BBM nonsubsidi.
“Itu wajar kalau tidak disubsidi,” kata Nicke.
Ia pun mengaku belum mengetahui apakah akan terjadi kenaikan harga BBM nonsubsidi pada 1 Agustus 2024.
“Kita belum tahu, belum hitung,” kata Nicke.
Sementara itu, penyesuaian harga BBM nonsubsidi terlebih dahulu akan mempertimbangkan perkembangan harga minyak, harga rata-rata Platts Singapore (MOPS) yang dipublikasikan, dan juga nilai tukar.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah belum membahas kebijakan pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
“Tidak, tidak, tidak. Belum dipertimbangkan. Belum ada pertemuan,” kata Presiden saat ditemui sebelum berangkat kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (16/1). 16). 07/2024).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya sempat menyampaikan pidato pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
Luhut mengatakan, pemerintah berniat memperkuat penggunaan subsidi BBM mulai 17 Agustus 2024 untuk mengurangi jumlah subsidi yang disalurkan kepada masyarakat yang tidak berhak.
Hal itu diungkapkannya saat membahas persoalan konsumsi BBM terkait defisit APBN 2024. Ia meyakini dengan memperketat penerima subsidi, pemerintah bisa menghemat APBN 2024.
Selain memperketat distribusi BBM bersubsidi, Luhut juga mengungkapkan pemerintah berencana menggalakkan alternatif pengganti bensin melalui bioetanol.