iaminkuwait.com, JAKARTA – Puluhan stand Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Universitas Kejuruan (PTV) mengikuti pameran Peternakan Indo 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, akhir pekan lalu. Stand tersebut menampilkan berbagai produk dari berbagai sektor seperti peternakan, perikanan dan pertanian.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Budi Sulistyo mengapresiasi kreasi generasi muda dalam pengolahan hasil laut. Menurutnya, inovasi ini dapat meningkatkan perekonomian Indonesia melalui perikanan dan pelayaran.
Baca: Staf Kowal dipilih untuk mengikuti kursus COPPazNav di Rio de Janeiro, Brasil
“Saya juga melihat produk-produk seafood yang inovatif dan berkualitas, salah satunya dari SMK Puger juga bisa menjadi potensi sumber pendapatan daerah ini,” kata Budi dalam siaran pers di Jakarta, Senin (22/7). /2024). ).
Humas SMK Perikanan dan Kelautan Puger Kabupaten Jember, Holidan mengaku hasil budidaya udang vaname di sekolahnya memang sukses dan dipasarkan hingga ke luar negeri. Ia mengatakan, total udang vaname yang dihasilkan mencapai 8,5 ton per siklus budidaya.
“Berkali-kali produk budidaya kita mendapat pesanan dari mitra luar negeri, sehingga kualitas dan kualitas udang itu sendiri sangat kita jamin, udang asli produksi lokal dan kualitas internasional,” ujarnya.
Selain udang, sejumlah sekolah profesi menghadirkan produk olahan ikan tuna. Ada juga olahan ikan lainnya seperti sarden, ikan tobi-tobi khas Bengkulu, dan kerupuk tulang ikan.
Selain itu, pakan ternak juga diolah dari kulit kopi strong yang difermentasi oleh Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Profesi ini juga mengolah hasil pertanian dan perkebunan menjadi makanan utuh dalam bentuk wafer.
Inovasi lain yang hadir untuk mendukung ekosistem peternakan adalah mesin penetas telur yang dirancang dengan bahan sederhana dan efisien. Mesin tersebut diberi nama SNakMA yang dibuat oleh SMK Swasta SPP SnakMA Muhammadiyah Tanjung Anom.
“Mesin ini merupakan mesin semi otomatis yang mampu menangani hingga 100 butir telur dalam satu waktu, dan mesin ini mudah dirakit karena menggunakan teknologi modern seperti termostat untuk menjaga kestabilan suhu dan kelembapan tetap optimal,” ujar salah satu profesor. dari dokter. SMK Swasta SPP SNakMA Muhammadiyah Tanjung Anom.
Direktorat Kemitraan dan Harmonisasi Dunia Usaha dan Industri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Uuf Brajawidagda, menyatakan bangga atas inovasi yang dilakukan para pendidik dan peserta didik dari berbagai unit pelatihan vokasi. Ia berharap dengan konsep Teaching Factory (TeFa), pendidikan profesional dapat meningkatkan kolaborasi dan peluang dengan berbagai mitra, termasuk investor.
“Sejak awal, kami sangat mendorong teman-teman profesional untuk menerapkan model pembelajaran berbasis kemitraan yang menerapkan prinsip industri guna mengoptimalkan potensi dan kapasitas sumber daya profesional dengan membangun sinergi antara sistem pembelajaran dan standar proses produksi di industri,” dia menjelaskan. Yuk.