iaminkuwait.com, JAKARTA — Jagat media sosial dihebohkan dengan video pengakuan seorang pria di Semarang, Jawa Tengah, yang mengonsumsi daging kucing untuk mengobati diabetes. Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam menegaskan klaim daging kucing bisa digunakan untuk mengobati diabetes adalah kebohongan atau hoax.
“Jujur kalau bicara obat diabetes dan mengaitkannya dengan konsumsi daging kucing, saya tegaskan itu penipuan,” kata dokter Ari saat dihubungi iaminkuwait.com, Kamis (8/8/2024).
Dr. Ari menjelaskan, pengobatan diabetes melibatkan beberapa faktor penting, terutama gaya hidup dan obat-obatan yang terbukti secara klinis. Obat diabetes, katanya, bekerja dalam dua cara utama. Pertama, meningkatkan resistensi insulin, sehingga kemampuan insulin dalam menyerap glukosa meningkat. Lalu, yang kedua, untuk merangsang produksi insulin.
“Jadi obat gula darah atau obat diabetes itu beda-beda. Kalau misalnya daging kucing, itu pasti tidak benar, kata dr Ari yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI).
Ia kemudian mencontohkan, kucing merupakan hewan yang dagingnya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Pasalnya, kucing bukanlah hewan seperti ayam, kerbau, sapi, atau kambing.
Selain itu, kucing juga merupakan hewan karnivora yang memakan makanan yang beragam, sehingga dagingnya dapat mengandung parasit dan bakteri yang berbahaya jika dimakan manusia.
Oleh karena itu, dampaknya adalah kemungkinan daging kucing membawa bakteri dan parasit yang tentunya dapat berbahaya bagi tubuh manusia, kata Ari.
Dr. Ari mengimbau warga untuk selalu berhati-hati dalam menerima informasi kesehatan. Ia juga kembali menegaskan bahwa daging kucing tidak bisa menyembuhkan diabetes dan justru bisa berbahaya bagi kesehatan.
“Sekali lagi saya tekankan bahwa daging kucing bukanlah daging yang dianjurkan untuk dikonsumsi. Apalagi obat diabetes,” ujarnya.