Helikopter Ingenuity Mars NASA Mengirim Pesan Terakhir ke Bumi

Radar Sumut, JAKARTA – Helikopter Ingenuity Mars milik NASA telah mengirimkan pesan terakhirnya ke Bumi. NASA mengatakan helikopter tersebut kini akan berfungsi sebagai alat pengumpul data stasioner di permukaan Planet Merah.

Helikopter seukuran kotak tisu ini membuat sejarah dengan melakukan penerbangan bertenaga pertamanya di planet lain di bawah perut penjelajah Perseverance, yang pertama kali lepas landas dari permukaan bumi pada 19 April 2021.

“Selamat tinggal yang lama,” kata NASA di situs media sosial X.

NASA menambahkan: “Tim Ingenuity menerima informasi terbaru dari #MarsHelicopter, yang sekarang akan berfungsi sebagai uji coba stasioner untuk mengumpulkan data yang dapat bermanfaat bagi penjelajah Planet Merah di masa depan.”

Helikopter tersebut awalnya dimaksudkan hanya untuk membuktikan, melalui lima pengujian, bahwa dimungkinkan untuk terbang di atmosfer Mars yang sangat tipis, namun Ingenuity melampaui semua ekspektasi, lapor NDTV, Kamis (18/4/2024).

Helikopter ini dikerahkan sebanyak 72 kali, terbang dengan rekor lebih dari dua jam, mengatasi badai pasir, medan berbahaya, sensor yang dinonaktifkan, dan kondisi es.

Misinya berkembang menjadi pengintaian udara untuk membantu rekan-rekannya yang beroda mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba sejak miliaran tahun yang lalu, ketika Mars masih lebih basah dan lebih hangat daripada saat ini.

Sistem pemanas tenaga surya dirancang untuk beroperasi pada musim semi, tetapi tidak dapat beroperasi pada malam hari di musim dingin. Hal ini membuat komputer penerbangan rusak dan memaksa para insinyur merancang protokol baru.

NASA pada Senin (15/4/2024) mengatakan pihaknya berupaya membawa batuan Mars yang dikumpulkan oleh penjelajah Perseverance kembali ke Bumi lebih cepat dan dengan biaya lebih rendah. Badan ini telah menghadapi kritik luas karena melebihi anggaran.

Upaya ini dilakukan seiring kemajuan Tiongkok menuju misi pengembalian sampel “membawa pulang” yang lebih sederhana ke Mars sekitar tahun 2030. Hal ini akan menjadikannya negara pertama yang mencapai prestasi seperti itu, menurut media pemerintah Tiongkok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *