Hipertensi tak Selalu Punya Gejala, Kenali Faktor Pemicunya Berikut Ini

iaminkuwait.com, JAKARTA — Ahli gizi RS Bintaro, dr Yohan Samudra menegaskan, penggunaan garam berlebihan menjadi penyebab utama tekanan darah tinggi yang berujung pada peningkatan risiko penyakit jantung. Mengontrol asupan garam penting dilakukan untuk menghindari risiko serangan jantung.

“Penting bagi kita untuk bisa mencegah hal-hal berbahaya. Banyak faktor yang menyebabkan risiko hipertensi, seperti usia, faktor genetik, dan faktor gaya hidup yang tidak tepat seperti penyakit metabolik (gula darah tinggi, kolesterol tinggi, tinggi garam), kata dr Yohan dalam keterangan tertulisnya.

Diantaranya, menerapkan pola hidup sehat merupakan cara terbaik untuk mencegah risiko tekanan darah tinggi. Karena hipertensi merupakan penyakit menyakitkan yang seringkali tidak menunjukkan gejala.

“Mungkin saja begitu tekanan darah diukur tiba-tiba meningkat, atau mungkin tampak seperti sakit kepala yang tidak menyenangkan, tapi bukan berarti semua sakit kepala disebabkan oleh tekanan darah tinggi,” kata Dr. . pada peluncuran program Ajinomoto Salt Wise di Jakarta, lalu.

Dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia pada Mei ini, ia mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga dan mengontrol asupan gula, garam, dan lemak (GGL) sesuai anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Natrium dalam garam sebenarnya merupakan mikronutrien yang membantu mendukung fungsi tubuh. Namun, terlalu banyak mengonsumsi garam dapat menyebabkan retensi air berlebihan di jaringan tubuh. Cairan ini dapat ditarik ke dalam pembuluh darah dan meningkatkan volume darah.

Kondisi ini akan menyebabkan tekanan darah meningkat dan menyebabkan hipertensi. Ketika seseorang mengalami tekanan darah tinggi atau darah tinggi, pembuluh darah akan menjadi kaku dan menyempit seiring berjalannya waktu. Akibatnya, aliran darah dan oksigen yang didistribusikan ke seluruh bagian tubuh menjadi berkurang.

Jantung akan bekerja lebih keras dan meningkatkan tekanan darah yang dapat menyebabkan gagal jantung atau stroke. WHO juga menganjurkan konsumsi tinggi garam 5 gram per hari untuk membantu menurunkan risiko hipertensi. “Mengurangi garam dalam pola makan dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung,” kata Dr Yohan.

Program Salt Wise yang diprakarsai oleh Ajinomoto bertujuan untuk mencapai dua tujuan utama, yaitu meningkatkan harapan hidup sehat satu miliar orang di seluruh dunia dan mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas industri hingga 50 persen. Bijak Garam sebagai salah satu inisiatif penyedia layanan kesehatan Ajinomoto diharapkan dapat membantu meningkatkan harapan hidup sehat dan mendorong penerapan gaya hidup sehat di kalangan masyarakat Indonesia. Konsep Salt Wise merupakan solusi yang mudah dilakukan, yaitu dengan mengurangi konsumsi garam dan menambahkan lebih sedikit MSG pada menu sehari-hari.

“Kampanye Bijak Garam Ajinomoto merupakan salah satu bentuk edukasi masyarakat akan pentingnya makanan rendah garam. Penggunaan Garam Bijak dalam kegiatan memasak sehari-hari juga sangat sederhana, cukup kurangi garam yang digunakan dan ganti dengan menambahkan sedikit MSG. ,” kata Grant Senjaya, Kepala Komunikasi PT Ajinomoto Indonesia.

Misalnya saja ketika anda memasak menu sop ayam, dari biasanya 2 sendok teh (sdt) garam dalam 1 liter sop, ubah saja menjadi 1 sendok teh garam dan setengah sendok teh MSG, dengan tips ini terapkan Garam. Sebuah pemikiran yang bijaksana. “Hidup bisa lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam menyiapkan makanan, namun Anda tetap bisa mendapatkan banyak rasa dari makanan Anda,” kata Grant.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *