iaminkuwait.com, JAKARTA — Ibu menyusui disarankan tetap menggunakan alat kontrasepsi atau KB. Menurut Hasto Wardoyo, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), KB pasca melahirkan sangat penting.
“Ibu-ibu yang baru melahirkan sering kali berkata: “Nanti saya akan melakukan kontrasepsi”. Jadi berhati-hatilah, meskipun sedang menyusui, gunakan alat kontrasepsi seperti kondom, atau sedang suntik KB. Pil yang tidak mengandung pelembab” dan setelahnya. Ada ‘implan’ yang bisa langsung dipasang setelah melahirkan, semuanya gratis,” kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pengumuman tersebut disampaikan Hasto pada Selasa (6/8/2024) pada acara kelas Kelompok Pendukung Keluarga Amanah, Pengasih dan Ramah (TPK Besar) yang digelar di Hybrid. Dikatakannya, ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya pada usia 0-6 bulan, selain mencegah keguguran, juga dapat menekan hormon kelahiran sehingga menyusui merupakan pertahanan alami terhadap kehamilan.
“Setelah melahirkan, kontrasepsi itu sangat penting. Diurus oleh ibu dan ayah. Kalau hanya menyusui dan tidak aktif menyusui, sering kali mudah hamil. Oleh karena itu, salah satu kebutuhan ASI adalah untuk mencegah kehamilan,” ujarnya. .
Mereka menjelaskan bahwa susu fermentasi mengurangi hormon kesuburan. Hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH), yang dilepaskan oleh otak, menekan pelepasan hormon seperti oksitosin dan prolaktin selama menyusui.
Pemberian ASI, lanjutnya, harus teratur karena semakin sering ibu menyusui maka semakin baik. “Sebaiknya menyusui bergantian dari payudara kanan dan kiri. Letak payudara yang satu di kiri atau kanan bisa merangsang terjadinya peradangan atau infeksi karena ASI dari payudara yang lain tidak keluar dan menumpuk terus menerus,” ujarnya. . Oleh karena itu, Tim Dukungan Keluarga (TPK) menganjurkan agar ibu nifas selalu didekati dan diberi konseling agar berhasil menyusui dan menjalankan keluarga berencana.
Menurut ahli gizi Universitas Gajah Mada (UGM), RS Akademik Yogyakarta Yuzmiati, sangat penting bagi ibu menyusui untuk menjaga pola makan seimbang. Pertama, dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi, kebutuhan nutrisinya akan lebih terpenuhi. Kedua, perbanyak makan sayur dan buah dalam jumlah yang cukup. Jumlah sayur dan buah yang dianjurkan adalah 400 gram per hari atau setara dengan 250 gram sayur atau dua buah. Sayuran, 150 gram buah, atau tiga buah pisang ukuran sedang.
Kemudian, kata dia, para ibu harus membiasakan makan lauk pauk yang tinggi protein. Jumlah yang dianjurkan adalah 2-4 porsi protein hewani dan 2-4 porsi protein nabati.
Biasakan mengonsumsi makanan pokok yang bervariasi. Contoh sumber karbohidrat adalah nasi, jagung, tapioka, ubi jalar, talas, garut, sorgum, barley, dan sagu, ujarnya.