iaminkuwait.com, JAKARTA — Satu lagi produser musik elektronik asal Indonesia yang namanya melejit di kancah musik internasional. Dialah Quickbuck, seorang produser musik elektronik dan disc-jockey (DJ) yang merupakan juara 1 Electronic Music Producers Contest (EMPC) 2023 yang diselenggarakan oleh Iceperience.id. Dengan modal sebesar itu, Quickbuck merilis lagu “Give All” di bawah label musik kelas dunia asal Belanda, STMPD RCRDS.
Menjadi juara dalam ajang kompetisi yang dibuat oleh Iceperience.id merupakan langkah mendasar dalam karir musik Quickbuck yang bernama asli Pharrell. Tidak mudah, ia harus bersaing dengan ratusan peserta EMPC yang kemampuan bermusiknya kurang impresif. Apalagi para jurinya pun bukan sembarangan nama di kalangan musik elektronik, mulai dari Winky Viryawan, SIHK hingga beberapa perwakilan STMPD RCRDS.
Salah satu faktor dibalik kesuksesan QuickBuck di ajang EMPC adalah kekuatan lagu “Give All” yang dianggap sebagai warna tersendiri. Quickbuck memperkenalkan karakter musiknya ke genre yang disebut Chroma House. Lagu “Give All” oleh Quickbuck juga menampilkan musisi dari NUZB, Brazil dan dirilis secara internasional oleh STMPD RCRDS.
Berbicara tentang lagu Give All, Quickbuck menjelaskan bahwa itu adalah hubungan antara dua jiwa yang bertemu dan jatuh cinta pada pandangan pertama.
“Give all mengacu pada perasaan kita mencintai yang membuat kita ingin memberikan segalanya kepada orang tersebut,” kata Quickbuck, Kamis (30/5/2024).
Sementara dari segi karakter musiknya, ada penyempurnaan baru yang didapat dari kolaborasi NUZB yang memberikan efek positif pada lagu ini secara keseluruhan. “Memang benar, Chroma House adalah suara khas Quickbuck, yang dipadukan dengan getaran retro-masa depan oleh musisi Brasil NUZB. “Perkawinan keduanya menghasilkan gaya rumah warna yang menarik dan cocok untuk suasana festival atau klub,” kata Quickbuck.
Lagu Give All mendapat pujian dari banyak pihak, termasuk STMPD RCRDS. Steven Hiemstra, manajer label STMPD RCRDS, percaya bahwa Give All memiliki kualitas yang sangat baik dan dihormati oleh pasar musik elektronik di seluruh dunia. “Saya tidak sabar untuk menunjukkan hasil sinergi STMPD dan EMPC. Kami telah mempertemukan dua musisi muda berbakat dari latar belakang berbeda. QuickBuck dari Indonesia dan NUZB dari Brazil. “Keduanya memiliki chemistry yang luar biasa dan menghasilkan karya yang luar biasa,” jelas Steven Hiemstra.
Kualitas QuickBuck, Rynyr dan Hunn dalam berkarya tidak lepas dari peran juri dan mentor di ajang EMPC 2023 seperti SIHK dan Winky Wiryawan. SIHK menyampaikan, kualitas lintasan yang dikirimkan peserta secara umum memiliki potensi yang luar biasa. Itu sebabnya proses pengobatannya bukanlah perkara mudah. “Selanjutnya karya mereka fokus pada keberagaman dan kreativitas. Para finalis menggunakan berbagai teknik, keterampilan, ide inovatif bahkan kecenderungan musik elektronik yang kuat dalam berkarya,” kata SIHK.