iaminkuwait.com, JAKARTA – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerja sama dengan pemerintah daerah dan perusahaan swasta memberikan pelatihan pertolongan pertama darurat kepada sekitar 50.000 siswa sekolah dasar di lima provinsi. Edukasi ini diberikan melalui Program Kewaspadaan Perawatan Luka Anak.
Pemahaman anak terhadap kewaspadaan perawatan luka sebagai bagian dari pendidikan pertolongan pertama harus dimulai sejak dini, kata Ketua Pengurus Besar IDI Dr M Adib Kumaidi saat peluncuran Program Respon Anak Siaga Perawatan Luka di Jakarta Selatan, Kamis. 11). /7/2024).
“Sehingga anak-anak SD nantinya akan hidup di masyarakat dan memahami apa saja yang termasuk dalam kecelakaan, salah satunya adalah penanganan luka yang mungkin terjadi dalam setiap aktivitasnya, baik itu di masyarakat, di sekolah, atau di tempat lain,” ujarnya. Saat peluncuran program, baik secara online maupun offline.
Adib mengatakan pendidikan perawatan trauma penting bagi siswa sekolah dasar karena anak-anak berusia lima hingga 14 tahun biasanya sedang mengembangkan keterampilan motorik dan berisiko tinggi mengalami cedera dan insiden yang mengakibatkan cedera.
“Aktivitas fisik dan tingginya minat anak menjadi faktor utama sebagian besar cedera dan cedera,” ujarnya.
IDI akan bermitra dengan Hansaplast untuk meluncurkan program pendidikan pertolongan pertama, karena merek tersebut telah menjalankan program pendidikan serupa sejak tahun 2015 untuk 2,185 guru, 81,470 orang tua, dan 101,028 siswa sekolah dasar.
Pengurus Besar IDI telah melaksanakan program pendidikan kesehatan sejak dini melalui Program Penghargaan Dokter Muda sejak tahun 2009.
Program Peduli Trauma Anak telah dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur.
Peringatan Perawatan Luka Pendidikan pertolongan pertama pada kecelakaan dalam program penitipan anak mencakup penjelasan manajemen luka.
“Edukasi ini diberikan kepada anak-anak dan pemahamannya tetap ada di otak mereka hingga mereka tua, perawatan luka yang baik adalah dengan membersihkannya, mencegah terjadinya infeksi kemudian menyembuhkannya,” kata Sekjen IDI. Dewan Eksekutif. Dr Ulul Albab.