Ilmuwan Ciptakan Material 2D Emas Baru Goldene ‘Sepupu’ Graphene

Radar Sumut, JAKARTA – Peneliti Universitas Linköping Swedia berhasil menemukan material baru yang terdiri dari atom-atom emas yang tersusun dalam satu lembaran. Golden adalah sepupu graphene berlapis emas, bahan ikonik setipis atom yang terbuat dari karbon yang ditemukan pada tahun 2004.

Sifat Golden membuatnya berguna dalam berbagai aplikasi, mulai dari baterai hingga sensor canggih. Graphene ditemukan pada tahun 2004, yang akhirnya memenangkan tim penemu Hadiah Nobel pada tahun 2010 atas usaha mereka.

“Sejak saat itu, ratusan material 2D telah diidentifikasi. Sebagian besar lebih sulit diisolasi dibandingkan graphene, namun logam 2D ​​lebih kompleks,” Extreme Tech dikutip Kamis (25/4/2024).

Atom logam berkumpul untuk membentuk nanopartikel 3D, bukan lembaran 2D. Pada tahun 2022, peneliti dari New York University Abu Dhabi mengklaim telah menghasilkan emas, namun kelompok lain berpendapat bahwa bahan tersebut mengandung banyak lapisan atom emas.

Para peneliti Linköping berhasil, sementara yang lain gagal, dalam proses yang dikenal sebagai “penambangan emas”. Dimulai dengan bahan yang terdiri dari lapisan silikon yang diapit di antara titanium karbida.

Mereka menambahkan atom emas di atas lapisan tersebut. Karena sifat elektrokimia emas dan silikon, atom emas berdifusi ke dalam struktur lapisan dan menggantikan atom silikon. Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk menjebak lapisan tipis emas di antara lapisan isolasi titanium karbida.

“Yang menarik adalah ini adalah resep berusia 100 tahun yang digunakan oleh pandai besi Jepang untuk menghias benda-benda besi,” kata Lars Hultman, ilmuwan material dari Linköping.

Larutannya mengandung surfaktan, molekul yang mengelilingi lapisan emas dan membuatnya kecil kemungkinannya untuk saling menempel. Mikrograf elektron (di atas) dalam penelitian ini menunjukkan apa yang tampak seperti satu lapisan emas.

Saat ini tim sedang fokus meningkatkan daun emas. Saat ini, proses tersebut hanya dapat menghasilkan lembaran dengan luas permukaan total 200 nm.

Potongan emas yang besar diperlukan untuk memanfaatkan sepenuhnya sifat-sifat material tersebut. Tim menyarankan bahwa aplikasi nanopartikel emas yang paling menjanjikan dapat ditingkatkan dengan emas. Tim berharap dapat menggunakan teknik sandwich tambang emas untuk membuat objek 2D kompleks lainnya di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *