iaminkuwait.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perkembangan impor pada Maret 2024 mencapai 17,96 miliar dolar AS. Total impor turun sebesar 12,76 persen tahun ke tahun (yoy), sementara itu turun sebesar 2,6 persen bulan ke bulan.
Kelompok migas mengalami peningkatan nilai impor baik secara year-on-year maupun moon-on-month. Sementara itu, nilai impor segmen usaha nonmigas mengalami penurunan baik secara year-on-year maupun moon-on-month.
Nilai impor barang konsumsi setelah konsumsi pada Maret 2024 sebesar 1,85 miliar dolar AS. Turun 0,69 persen (ton) namun meningkat 4,97 persen (yoy).
Sementara itu, impor bahan baku/bahan penolong senilai $13,21 miliar, turun 0,73 persen (ton) dan 12,63 persen (yoy).
Impor barang modal juga turun menjadi $2,91 miliar. Secara bulanan, impor barang modal mengalami penurunan sebesar 11,26 persen (ton) dan menurun sebesar 21,72 persen secara tahunan.
Sementara itu, BPS mengumumkan angka ekspor Indonesia mencapai USD 22,43 miliar pada Maret 2024. Indikator ini meningkat sebesar 16,40 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ekspor Indonesia justru turun sebesar 4,19 persen (yoy).
“2024. peningkatan ekspor pada bulan Maret ditentukan oleh ekspor nonmigas. khususnya logam mulia dan perhiasan batu permata (HS71),” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (22 April 2024).
Ekspor kumulatif Indonesia pada Januari hingga Maret 2024 turun 7,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode tersebut, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh sebesar 8,05 persen dengan nilai ekspor sebesar $1,18 miliar. Sedangkan industri pertambangan dan lainnya turun signifikan sebesar 17,31 persen menjadi $11,92 miliar.
Manufaktur kemudian turun 4,92 persen menjadi $45,21 miliar.