Ini 5 Faktor yang Jadi Kunci Keberhasilan Madrid Juara La Liga Spanyol

iaminkuwait.com, MADRID — Real Madrid menjuarai Liga Spanyol (La Liga) ke-36, Sabtu (5/4/2004) setelah rival beratnya Barcelona kalah 2-4 dari Girona.

Los Blancos menutup perburuan gelar dengan kemenangan 3-0 atas Cadiz untuk mengamankan posisi teratas di sisa musim ini dengan empat pertandingan tersisa, 87 poin, unggul 13 poin dari Girona dan 14 poin di atas Barcelona.

Ada lima faktor yang melatarbelakangi kesuksesan Real Madrid menjuarai La Liga untuk keempat kalinya dalam 12 tahun, berikut rinciannya seperti dilansir AFP WIB, Minggu pagi:

 

Bellingham

Tak ada yang menyangka Jude Bellingham yang baru didatangkan dari Borussia Dortmund pada awal musim ini akan langsung memberi pengaruh pada permainan Real Madrid secara keseluruhan.

Gelandang serang asal Inggris itu langsung menyumbangkan 10 gol dalam 10 pertandingan pertamanya bersama El Real. Meski berposisi sebagai gelandang, Bellingham terlihat memiliki pergerakan yang lincah dan mampu menyerang ke area penalti lawan hingga mencetak gol.

Meski terpuruk di paruh kedua musim, Bellingham tetap menjadi top skorer Los Blancos dengan 18 gol di La Liga.

 

Barcelona tidak maksimal

Barcelona telah mencoba untuk bangkit musim ini, namun tim asuhan Xavi Hernandez sering kali tampil buruk di pertandingan-pertandingan tertentu, kehilangan poin untuk menyamai Los Blancos.

Sektor pertahanan menjadi titik lemah Barcelona karena mereka sudah finis 43 kali dengan lima kekalahan musim ini. Berbeda dengan performa Real Madrid yang baru sekali kalah dan hanya menang 22 kali dalam 34 pertandingan.

Performa Barcelona membaik di awal tahun 2024, namun minimnya pemain pendukung di skuad Blaugrana membuat mereka tidak bisa tampil maksimal di tengah padatnya jadwal Liga Champions dan liga domestik.

 

Mentalitas juara

Real Madrid mampu membangun tim dengan mental juara dan tidak takut menghadapi lawan mana pun. Pasukan Carlo Ancelotti pun berhasil mengamankan kemenangan penting yang menentukan posisi mereka di liga.

El Real, misalnya, dua kali mengalahkan Girona yang berada di posisi kedua. Di El Clasico, Real Madrid juga bisa mengalahkan Barcelona 2:1 melalui gol penentu Jude Bellingham.

Ancelotti pun berhasil mempertahankan hasil imbang dan satu poin karena timnya bermain buruk.

“Untuk memenangkan liga, ada pertandingan yang tidak bisa Anda menangkan, namun Anda juga tidak boleh kalah,” kata Ancelotti.

 

Pertahanan yang kuat

Antonio Rudiger, Dani Carvajal, dan Aurelien Tchouameni menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus oleh lawan Real Madrid mana pun.

Mereka baru mencetak 22 gol dan menderita satu kekalahan musim ini meski ditinggal oleh bek-bek utama termasuk kiper Thibaut Courtois, Eder Militao, dan David Alaba.

Selain itu, beberapa pemain Madrid diuntungkan karena bisa berpindah posisi dari gelandang ke bek, seperti Lucas Vazquez dan Aurelien Tchouameni.

 

Taktik Ancelotti

Taktik yang diterapkan Ancelotti diyakini menjadi faktor kunci kesuksesan Real Madrid musim ini.

Berbekal pengalamannya menangani banyak tim besar di Eropa, Ancelotti mampu mengoptimalkan potensi banyak pemain muda dengan formasi 4-3-1-2.

Don Carlo menampilkan sepasang striker asal Brasil, Vinicius dan Rodrygo. Sedangkan Jude Bellingham bekerja leluasa dari lini tengah hingga ke kotak penalti tim lawan.

Perlahan, Ancelotti pun mulai memasukkan Brahim Diaz dan Ardo Guler yang menggantikan pemain senior seperti Luca Modric dan Toni Kroos.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *