iaminkuwait.com, JAKARTA – Staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memiliki sikap tegas dalam memberantas praktik korupsi di lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Sejak menjabat pada 2019, Erick langsung mencanangkan program bersih-bersih BUMN yang melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Komisi Pemberantasan Korupsi hingga Kejaksaan Agung.
“Kalau soal pembersihan barang milik negara, sepertinya kita berani bersaing siapa yang berani melaporkan anak buahnya, Pak Erick,” kata Arya kepada Pos Bloc, Jakarta, Rabu (24/7/2024).
Arya menyebut Erick berperan penting dalam mengungkap sejumlah kasus korupsi di BUMN. Arya mengatakan Erick memerintahkan audit investigasi internal terhadap sejumlah dugaan korupsi di sejumlah perusahaan pelat merah, mulai dari Garuda Indonesia, Wijaya Karya, hingga Indofarma.
Dari hasil pemeriksaan, lanjut Arya, Erick menyampaikan laporan tersebut ke BPK dan Kejaksaan Agung untuk ditindaklanjuti. Ini komitmen Erick dalam berbenah BUMN.
“Yang lapor itu Pak Erick, tapi malah Pak Erick yang diserang karena bilang BUMN itu banyak korupsi, padahal yang lapor itu Pak Erick,” kata Arya.
Arya menambahkan, ditemukannya proyek fiktif senilai Rp 28 miliar oleh PT Industri Kereta Api (Inka) untuk pekerjaan antarmoda di Republik Demokratik Kongo tidak lepas dari peran Erick. Arya mengatakan, model tersebut sudah diterapkan Erick sejak awal kepemimpinannya di Kementerian Luar Negeri.
Jadi, pada tahun 2022, Pak Erick melalui kuasa hukumnya mengirimkan surat ke Jampidum (Wakil Jaksa Agung Bidang Tindak Pidana Umum) untuk mengusut Inca. Jadi Pak Erick yang melaporkan hal itu, kata Arya.