Ini Peran Strategis Petani Muda Masa Kini

iaminkuwait.com, MATARAM – Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap dapat memberdayakan para petani muda generasi Milenial, Generasi X, dan Generasi Z untuk menggarap lahan pertanian dengan bantuan teknologi dan konektivitas internet.

Kepala Dinas Pertanian dan Pertanian NTB Taufiek Hidayat Mataramis, Senin, mengatakan pemerintah akan terus berupaya meningkatkan jumlah petani muda.

“35 persen petani di Nusa Tenggara Barat berusia 19-40 tahun.

Hidayat mengatakan, dari total 950.000 orang tenaga kerja di sektor pertanian, komposisi petani muda mencapai sekitar 260.000 orang.

Kebanyakan petani muda menyewa lahan karena mereka tidak memiliki lahan.

Pemerintah NTB sedang menyiapkan pengaturan dimana bantuan produksi tidak akan disalurkan kepada petani secara berkelompok, melainkan akan disalurkan langsung kepada pekerja pertanian berdasarkan keahliannya.

Pada tahun 2023, produk domestik bruto (PDB) wilayah Nusa Tenggara Barat mencapai Rp 166,39 triliun.

Sektor pertanian, budidaya, dan perikanan menyumbang kontribusi terbesar terhadap PDB yaitu sebesar Rp 37 triliun.

Nusa Tenggara Barat memiliki lahan pertanian seluas 1,4 juta hektar atau 73 persen luas daratan di wilayah tersebut.

Sementara luas areal persawahan saat ini mencapai 234 ribu hektare, sehingga memungkinkan NTB mengalami surplus beras setiap tahunnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyudin mengatakan pihaknya telah melakukan sensus pertanian pada tahun 2023 dengan fokus pada petani muda di Provinsi Mataram dan Lombok Utara.

“Usahanya hanya diversifikasi ke tanaman pangan dan kebun, termasuk madu Trigona. Di Mataram, mereka bereksperimen dengan berbagai tanaman hidroponik,” kata Vahyudin.

Lebih lanjut ia mengatakan, kehadiran petani muda akan membawa angin segar bagi sektor pertanian perkotaan yang saat ini tengah menghadapi permasalahan berkurangnya lahan akibat pembangunan perusahaan dan gedung perkantoran.

Petani muda belum melek teknologi. Mereka terbiasa mencari di internet berbagai informasi tentang tumbuhan.

“Dalam sensus pertanian, kami mencatat sebagian besar dari mereka, terutama petani milenial dan generasi Z, menggunakan internet,” pungkas Vahyudin.

Berdasarkan hasil Sensus Komprehensif Sensus Pertanian BPS 2023, jumlah petani muda usia 19-39 tahun di Nusa Tenggara Barat mencapai 742.343 jiwa dengan jumlah 225.483 jiwa atau sekitar 30,37% dari total petani di wilayah tersebut. .

Populasi petani muda terbesar di NTB adalah Lombok Timur sebanyak 55.597 orang (24,66 persen), Lombok Tengah sebanyak 48.818 orang (21,65 persen), dan Bima (15,46 persen).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *