iaminkuwait.com, JAKARTA–Universitas Jayabaya resmi melantik Fauzi Yusuf Hasibuan sebagai Rektor periode 2024-2028.
Dalam sambutannya, Fauzi menitipkan harapan atas keberaniannya melaksanakan hukum di dunia pendidikan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto periode 2024-2029.
“Kami berharap pemerintahan baru mempunyai kepedulian untuk berani melakukan penegakan hukum terhadap perguruan tinggi yang tidak terakreditasi,” kata Fauzi di Universitas Jayabaya, Pulomas, Jakarta, 6 Mei 2024.
Menurut Dirjen Dikti, Riset dan Teknologi, terdapat 4.356 perguruan tinggi yang terdiri dari 349 perguruan tinggi negeri dan 4.007 perguruan tinggi swasta.
Namun, hanya 2 persen perguruan tinggi yang memiliki akreditasi perguruan tinggi. Sedangkan 30 persen atau sekitar 1000 belum terakreditasi.
“Ini tantangan besar yang harus diatasi, karena perguruan tinggi yang terakreditasi tidak bisa memberikan ijazah kepada lulusannya,” tegas DPN Peradi 2015-2020.
Menurut Fauzi, kualitas pendidikan di Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam.
Oleh karena itu, diperlukan perbaikan di segala aspek seperti peningkatan jumlah, kualitas dan peluang akademik dan non-akademik.
Hal ini sejalan dengan upaya pembenahan administrasi dan manajemen organisasi yang merupakan syarat mendasar bagi keberadaan perguruan tinggi untuk menjawab tantangan zaman.
Pemerintah, lanjut Fauzi, sebagai badan pengawas harus mengikuti prinsip-prinsip, terutama produk peraturan universitas yang sudah ada dan tersedia.
“Pemerintah patuhi saja prinsipnya, hapus saja perguruan tinggi yang terakreditasi atau membandel, bayangkan 1000 perguruan tinggi tidak akan memberikan ijazah,” jelasnya.
Fauzi juga menaruh harapan besar kepada RDK sebagai pengawas penegakan peraturan pemerintah.
Pengendalian persaingan yang lebih baik pada perguruan tinggi merupakan bagian dari upaya menghasilkan lulusan yang berdaya saing.
Ketua Yayasan Universitas Jayabaya Moestar Putra Jaya Muslim meyakini pemerintahan Prabowo Subianto mampu mendorong perguruan tinggi menghasilkan lulusan dengan kemampuan tangguh.
“Kita perlu mencetak lulusan yang siap kerja, siap kerja dan tidak hanya bergantung pada nilai akademik,” ujarnya.
Moestar mengatakan, Prabowo Subianto yang berasal dari keluarga akademisi memiliki pola pikir yang berpikiran maju dan progresif dalam pengembangan pendidikan Indonesia.
Ia meyakini setiap kebijakan pemerintah di segala bidang, termasuk pendidikan, akan melibatkan akademisi, pakar, dan perguruan tinggi.
“Ayahnya adalah seorang ahli ekonomi, tentunya hal ini akan mempengaruhi setiap kebijakan yang akan diambilnya ke depan, dengan kata lain akademisi, universitas dan para ahli harus menjadi tulang punggung pengambilan kebijakan untuk kebaikan negara. landasan suatu bangsa. Sikap, landasan berpikir menuju Indonesia yang maju dan berdaya saing,” tutupnya.
Pelantikan Rektor dihadiri oleh beberapa alumni seperti Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), mantan Presiden KPK Bambang Wijojanto, dan mantan Menteri M.S. Tabut.